Berita Pesawat Lion Jatuh

Lion Jatuh : Lima Warga Lihat Asap dari Roda Lion Air JT610 hingga Menukik Tajam ke Laut

Sejumlah saksi mata memberikan penuturan mengenai kesaksiannya melihat penampakan pesawat tersebut hingga mendengar suara ledakan.

Editor: Rosalina Woso
Capture Kompas TV
Identifikasi Korban Lion Air JT610 

POS-KUPANG.COM--Musibah yang menimpa pesawat Lion Air JT610 meninggalkan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.

Pesawat yang jatuh ke dasar laut hancur berantakan. Penumpang yang berada di dalamnya pun mengalami nasib nahas.

Banyak jasad korban yang ditemukan dalam kondisi tidak utuh.

 Telah terhitung enam hari sejak jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10/2018) lalu.

Pesawat itu membawa 189 orang, yang terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 pramugari.

Diketahui Pesawat Lion Air JT610 lepas landas pukul 06.20 WIB, Senin (29/10/2018).

Prajurit TNI dari satuan Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) yang dipimpin oleh Kadislambair Kolonel Laut (E) Monang Sitompul berhasil menemukan Roda Pesawat Lion Air PK-LQP di perairan Tanjung Karawang, Laut Jawa, Jawa Barat, Jum?at (2/11/2018). Penemuan Roda Pesawat Lion Air PK-LQP oleh tim penyelam TNI AL membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam baru sampai ke permukaan laut dan dinaikkan ke Landing Craft Utity (LCU) 593-II KRI Banda Aceh 593.
Prajurit TNI dari satuan Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) yang dipimpin oleh Kadislambair Kolonel Laut (E) Monang Sitompul berhasil menemukan Roda Pesawat Lion Air PK-LQP di perairan Tanjung Karawang, Laut Jawa, Jawa Barat, Jum?at (2/11/2018). Penemuan Roda Pesawat Lion Air PK-LQP oleh tim penyelam TNI AL membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam baru sampai ke permukaan laut dan dinaikkan ke Landing Craft Utity (LCU) 593-II KRI Banda Aceh 593. (Puspen TNI)

Sekitar pukul 06.31 WIB, Pilot Pesawat Lion Air menghubungi ATC Soekarno-Hatta menyatakan mengalami kendala dan meminta kembali ke Bandara Soekarno-Hatta.

Tepat pukul 06.33 WIB, Air NAV menyatakan hilang kontak dengan Pesawat Lion Air JT 610.

Sejumlah saksi mata memberikan penuturan mengenai kesaksiannya melihat penampakan pesawat tersebut hingga mendengar suara ledakan.

Berikut lima kesaksian yang TribunWow rangkum dari Kompas.com, saluran YouTube MetroTVnews, Tribunnews.com, dan Bangkapos, Jumat (2/11/2018).

Posisi pesawat miring

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (30/10/2018), Samin (38), nelayan di Dusun Pakis II, RT 002 RW 006, Desa Tanjungpakis, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang melaut pada Senin (29/10/2018) subuh.

Ia menuturkan tiba-tiba melihat pesawat dengan posisi miring melewati perahunya.

"Saya sering lihat pesawat lewat sini. Tetapi yang ini posisi pesawatnya miring sampai sayapnya ke bawah," ungkap Samin saat ditemui di rumahnya, Selasa (30/10/2018).

Hanya saja, Samin tak sempat menyaksikan pesawat itu terjun ke laut.

Lantaran, saat itu posisinya membelakangi lokasi terjunnya pesawat itu.

Dia hanya mendengar suara keras seperti masuk ke laut kemudian meledak.

"Bunyinya keras sekali. Terus tiba-tiba perahu saya terdorong kencang oleh gelombang. Padahal saat itu cuaca tidak ada gelombang kencang," ungkapnya.

Samin menyaksikan ada asap hitam keluar dari dalam laut.

Proses penyelaman yang dilalukan petugas guna menemukan black box dan badan pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Rabu (31/10/2018).
Proses penyelaman yang dilalukan petugas guna menemukan black box dan badan pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Rabu (31/10/2018). (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)

Akan tetapi, lantaran takut, Samin meninggalkan lokasi jatuhnya pesawat, dan melanjutkan perjalanan ke titik lain untuk menjaring udang.

Mendengar Ledakan

Nelayan lainnya, Wahidin (45) juga mengaku menjadi saksi atas kejadian Lion Air JT 610 itu.

Wahidin menuturkan mendengar suara seperti suara ledakan.

"Saat itu sekitar jam 06.30 terdengar suara 'gleger' layaknya ledakan," ungkap Wahidin di Muara Tanjungpakis setelah menebar jaring, Selasa (30/10/2018).

Beberapa menit setelah terdengar suara seperti ledakan, lanjut dia, ombak laut bergetar.

Namun saat itu, Wahidin tak menyangka bahwa itu suara pesawat yang meledak.

"Ombak tidak seperti biasanya. Cuaca cukup bagus, hanya sedikit berkabut," ujarnya.

Setelah sampai di daratan, barulah dia mendengar bahwa ada pesawat yang jatuh di perairan Karawang.

Kapten Tugboat lihat ekor pesawat

Kapten Tugboat AS Jaya II, Rahmat Slamet, juga menjadi saksi mata jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

Rahmat mengaku mendengar suara ledakan setelah pesawat masuk ke air.

"Kami dalam pelayaran pagi hari dari Tanjung Karawang menuju Marunda, posisi pesawat itu sudah jatuh jadi kelihatan seperti ekor pesawatmasuk ke air," kata Rahmat Slamet seperti dilansir TribunWow dari saluran Youtube Metrotvnews, Selasa (30/10/2018).

"Habis itu air naik ke atas dan terdengar suara ledakan," lanjutnya.

Keluarga korban Pesawat Lion Air ramai datangi ruang trauma healing, di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (31/10/2018)
Keluarga korban Pesawat Lion Air ramai datangi ruang trauma healing, di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (31/10/2018) (KOMPAS.com/Ryana Aryadita)

Rahmat menuturkan bahwa jarak kapalnya dengan lokasi jatuhnya pesawat sekitar satu mil atau 1,6 km.

"Pesawat posisi masuk ke air kelihatan ekornya jadi kami lihat seperti itu," katanya.

"Ledakan itu terjadi setelah (benda) yang kami duga sebagai pesawat itu masuk ke air," jelasnya.

Namun Rahmat mengaku tidak melihat proses jatuhnya pesawat Lion Air.

"Kami mendengarnya setelah pesawat masuk ke air, setelah itu tak ada suara-suara lagi," tambahnya.

Pesawat berputar-putar dan menukik tajam

Sabudi (30) adalah nelayan yang mengaku melihat langsung detik-detik pesawat itu jatuh.

Nelayan di desa itu kerap mencari ikan etom atau udang, dilansir Tribunnews.com, Rabu (31/10/2018).

"Saya lihat, kapalnya berputar-putar lalu menukik tajam ke laut. Kalau ada yang nyebut ada suara, memang ada suara tapi itu suara saat si pesawatnya jatuh ke laut dan terdengar (seperti) suara ledakan," ujar Sabudi.

Ia mengaku keheranan melihat peristiwa itu dan sempat kembali menepi ke tepi pantai.

Namun, saat ditepi pantai, ia melihat sudah banyak orang dan polisi.

Baca: Komisi I DPRD NTT Minta Reformasi Birokrasi Harus Berpatokan Pada Regulasi

Baca: UPT PPKAD Berhasil Selamatkan Dana Tunggakan Pajak PKB Rp 140, 7 Juta

Baca: Petrus Tenda Terpilih Menjadi Ketua DPC GMNI Nagekeo

Baca: Rp 13 Miliar Tata Lapangan Pasola Pahola Sumbar

Baca: Lion Air Jatuh : 238 Bagian Tubuh Korban Sudah Diambil Sampel DNA, 4 Terindentifikasi

Baca: SMKN I Aesesa Siapkan 110 Komputer untuk Ujian CPNS 2018 di Nagekeo, Ini Penjelasan Teknisinya!

Baca: Ini Alasannya Irwan Mussry Putus dari Desy Ratnasari

Ada asap di antara roda pesawat

Anastasia, warga Binong, Karawaci, Tangerang mengatakan sempat melihat pesawat nahas tersebut ketika sedang mengudara, dilansir dari Bangkapos.com, Kamis (1/11/2018).

Dia bercerita, saat itu dirinya sedang berada di kediamannya dan berencana mengantar buah hatinya pergi bersekolah.

Ia mengetahui pesawat dari teriakan anaknya yang masih kecil.

Ketika di teras rumah, anaknya berteriak seraya memanggil dirinya bahwa ada pesawat 'seram' di atas langit.

Dengan segera Anastasia menghampiri sang buah hati dan melihat dengan mata kepalanya sendiri objek pesawat bertuliskan Lion Air oleng ke kiri, kemudian menukik lalu mengeluarkan asap berwarna abu keluar dari lubang di area roda pesawat yang tertutup.

Roda pesawat, tegas Anastasia, dalam keadaan tertutup.

Ucapan belasungkawa Persebaya Surabaya atas jatuh pesawat Lion Jt-610, Senin (29/10/2018).
Ucapan belasungkawa Persebaya Surabaya atas jatuh pesawat Lion Jt-610, Senin (29/10/2018). (Twitter/Official Persebaya)

"Itu anak udah keluar duluan. Anak keluar duluan lalu bilang 'mami ada pesawat seram'. Takut. Jadi saya keluar, saya lihat sendiri itu posisi pesawatmiring ke kiri yakin sekali karena di sini (mencontohkan posisi pesawat dengan tangannya) ada tulisan Lion itu terbang ke atas dengan kepala menukik.

Setelah lewat saya lihat bodi bawah itu ada asap antara roda itu yang saya lihat sebelah kanan. Tidak ada roda keluar melainkan ada lubangnya," ceritanya di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/11/2018).

Lokasi rumahnya yang berada di Binong Permai, Karawaci, Tangerang dengan posisi terakhir pesawat hanya berjarak sekitar 94 kilometer.

Ibu dua anak yang berprofesi sebagai ojek daring itu sempat berjalan kaki keluar rumahnya mengikuti pesawat yang oleng itu.

"Setelah lewat seperti itu saya pikir sudah selesai. Tapi saya lihat itu pesawat keluar asap saya langsung teriak. Saya ingin teriak tapi nggak bisa teriak. Ya sudah saya jalan sampai sudah jauh dan saya mengikuti aktivitas saya lagi.

Saya gak tahu ada kecelakaan atau apa. Pas saya pulang sekitar 11.30 WIB saya nyalakan tv, saya lihat ini pesawat yang saya lihat tadi," tuturnya.

Meski terbilang cukup jauh dari koordinat terakhir pesawat nahas itu hilang kontak, suara yang keluar dari mesin jet disebut masih terdengar jelas dan halus.

Baca: BK-Diklat Nagekeo Dirikan Tenda Di SMKN I Aesesa

Baca: Lion Jatuh: 5 Kisah Haru Korban Kecelakaan Lion Air JT 610 Yang Baru Pertama Naik Pesawat

Baca: Gunakan Bahan Sederhana, Cara Aman Bersihkan Telinga Tanpa Cutton Bud

Baca: Sederhana Tapi Praktis! 11 Ilustrasi Ini Mengajakmu Mengenal Gejala Depresi yang Jarang Disadari

Baca: Gebetan Ternyata Cuma PHP-in Kamu Girls? Cari Tahu Cukup Dengan Tiga Cara Ini

Baca: 7 Tips Pemungkas Bagi Anda yang Jombloh, Saat Ditanya Sudah Punya Pacar atau Belum?

"Suara itu kedengeran jelas tidak bising tapi halus. Suaranya nggak cempreng tapi bulat," terangnya lagi.

Melihat peristiwa tersebut di depan matanya, Anastasia merasa menyesal karena tak segera menginformasikan apa yang dia lihat ke pihak berwenang.(*)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Keluar Asap dari Roda Lion Air JT610 hingga Menukik Tajam ke Laut, Begini Pengakuan 5 Warga, http://bangka.tribunnews.com/2018/11/03/keluar-asap-dari-roda-lion-air-jt610-hingga-menukik-tajam-ke-laut-begini-pengakuan-5-warga?page=all.

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved