Tenun Ikat Asli NTT Bakal Punah Bila Tidak Segera Menempuh Langkah Ini Sejak Sekarang
Menurut Manuk, jika penenun yang telah berumur 40 -50 tahun saat ini sudah tiada, bagaimana melanjutkan tradisi menenun
Tenun dari pabrik, kata Erwin, jika dibuat menjadi busana memang terasa lebih ringan, prosesnya tidak lama dan bisa digunakan sehari-hari, jika dibandingkan dengan tenun asli yang lebih tebal dan berat.
"Memang ada beberapa hal yang bikin orang merasa panas jika dikenakan. Tapi sebagai desainer, saya bisa mengakali itu dengan memadupadankan dengan bahan lain agar tidak panas saat dikenakan," tambah Erwin.
Erwin menyambut baik perkembangan yang dimotori oleh para penenun yang tergabung dalam UKM-UKM dan diarahkan serta dibina oleh pemerintah. Menurut Erwin, pemerintah daerah dan PKK Provinsi NTT sangat intens membantu dan menyediakan pasar untuk memasarkan hasil tenun ikat.
"Para penenun sekarang sudah ada pengarah yakni ketua Dekranasda NTT sekaligus ketua tim penggerak PKK yang memiliki program agar setiap UKM punya target untuk menenun dan punya pasar untuk dijual. Kalau dulu tunggu orderan tapi sekarang kita menjemput bola," jelasnya. (jj/ii)