Berita Nasional

Muka Lebam Usai Operasi Sedot Lemak, Ratna Sarumpaet Mengaku Rekayasa Cerita Penganiayaan Dirinya

Muka Lebam Usai Operasi Sedot Lemak, Ratna Sarumpaet Mengaku Rekayasa Cerita Penganiayaan Dirinya

Editor: Eflin Rote
Tribun Medan
Ratna Sarumpaet membantah telah dianiaya, Rabu (3/10/2018). 

POS-KUPANG.COM - Aktivis senior, Ratna Sarumpaet membantah bahwa dirinya telah dianiaya seperti yang telah dikabarkan oleh beberapa rekannya sejak kemarin.

Klarifikasi ini disampaikan oleh Ratna Sarumpaet di hadapan jurnalis, Rabu (3/10/2018).

Sambil menangis Ratna Sarumpaet meminta maaf atas kesalahan yang telah ia lakukan. Ia juga berterimakasih kepada para wartawan karena tidak menjauh dari dirinya meskipun telah melakukan kesalahan.

Menurutnya dokter itu telah membedah dirinya dua atau tiga kali. 

"Tanggal 22 saya bangun dengan lebam, tidak seperti biasanya. Saya tanya, 'kenapa bisa begini? Dokter bilang, itu biasa," kata ibunda dari aktris Atiqah Hasiholan. 

"Keterangan saya ini akan menyanggah bahwa ada penganiayaan," tambahnya. 

Ratna mengatakan, karena mukanya lebam-lebam, ia pun mengarang cerita untuk berkilah dari pertanyaan anak-anaknya.

Selama seminggu, kisah penganiayaan yang dikarang oleh Ratna hanya berputar di lingkungan keluarganya. 

Namun, belakangan cerita itu sampai kepada pihak luar dan Ratna pun mengaku kembali berbuat kesalahan dengan tidak mau berterus terang. 

"Saya kembali melakukan kesalahan itu," katanya sambil terisak. 

Ratna pun meminta maaf kepada pihak-pihak yang merasa dirugikan oleh kebohongan yang ia karang.

Secara khusus ia meminta maaf kepada Calon Presiden Parbowo Subianto yang telah berbicara di hadapan publik dan meminta aparat keamanan untuk mengusut dugaan kasus penganiayaan yang ia alami.

15 Idol Kpop Perempuan ini Tampil Cantik dengan Rambut Pendek, Fresh Banget!

Wah! Pembaca Berita Ini Nyinyirin Idol KPop BTS, Lihat Apa Yang Terjadi Padanya, Sadis Bikin Ngilu!

Ratna berharap skandal ini tidak menyurutkan perjuangan mereka dalam Pilpres 2019.

Prabowo Subianto mengatakan, dugaan tindakan penganiayaan yang dilakukan terhadap aktivis Ratna Sarumpaet merupakan tindakan represif dan pengecut.

Terlebih, dilakukan terhadap perempuan yang telah berusia 70 tahun.

"Menurut kami (penganiayaan) suatu tindakan yang represif, tindakan yang di luar kepatutan, tindakan jelas pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) bahkan menurut saya tindakan pengecut," ujar Prabowo di kediamannya, Jl Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018).

Polda Metro Jaya pun telah turun tangan dan melansir hasil penyelidikan viralnya berita pengeroyokan Ratna Sarumpaet.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan, polisi telah mendapatkan bukti yang menunjukkan bahwa aktivis Ratna Sarumpaet berada di rumah sakit kecantikan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada 21 September.

Ini merupakan hasil penyelidikan polisi atas informasi yang menyebutkan bahwa Ratna dikeroyok di Bandara Husein Sastranegara Bandung pada 21 September 2018 malam.

"Tim dapatkan info bahwa yang bersangkutan pada tanggal 21 September pukul 17.00 WIB beliau di Rumah Sakit Bina Estetika, Menteng. Kami sudah bertemu pihak RS dan mengecek. Ada dua keterangan yamg diberikan itu berbeda," ujar Nico di Mapolda Metro Jaya, Rabu (3/10/2018).

Nico mengatakan, kedatangan Ratna ke klinik kecantikan itu tercatat dalam buku tamu pasien dan terekam kamera CCTV rumah sakit.

Menurut dia, Ratna berada di RS tersebut hingga tanggal 24 September 2018. Ratna meninggalkan RS pada pukul 21.00 WIB.

"Nah sebelumnya yang bersangkutan mendaftar terlebih dahulu pada tanggal 20 September 2018, barulah tanggal 21 September datang ke RS," ujar dia.

Mengenai kabar yang beredar bahwa Ratna menjalani operasi plastik di rumah sakit tersebut, polisi belum dapat memastikan kebenarannya.

Kemudian, mengenai apakah foto wajah bengkak Ratna yang beredar di media sosial merupakan dampak operasi atau dampak pengeroyokan, polisi menyebut masih mendalami hal itu.

"Apabila seseorang alami tindak pidana segera lapor agar kami menerima ini dengan cepat. Soalnya luka itu antara benda tajam, tumpul itu beda semua. Kami masih dalami," kata dia.

Informasi dari kepolisian, berdasarkan agenda kegiatan masyaralat Polda Jabar, tidak ada konferensi negara asing di Jabar pada tanggal 21 September 2018 lalu.

Selain itu tidak terdapat manivest kedatangan-keberangkatan penumpang atas nama Ratna Sarumpaet pada tanggal 21 September.

Dari penyelidikan juga diketahui bahwa rekening bank atas nama anak Ratna Sarumpaet beberapa kali melakukan trasfer ke rekening Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika, yaitu pada tanggal 20, 21, dan 24 September 2018.

Rekaman CCTV juga mengungkap bahwa Ratna Sarumpaet keluar RS Bina Estetika pada hari Senin, 24 September dan menggunakan Taxi Blue Bird.

Ratna Sarumpaet" width="100%" data-reactid="308" />
Hasil penyelidikan pihak RS Bina Estetika terkait kasus Ratna Sarumpaet. (Foto: Dok. Istimewa) 

Polisi lacak pembayaran Ratna ke RS Bina Estetika untuk pelaksanaan bedah plastik
Polisi lacak pembayaran Ratna ke RS Bina Estetika untuk pelaksanaan bedah plastik (ist)
kasus ratna
Cuplikan foto foto Ratna saat jalani bedah di RS Bina Estetika Jakarta (ist)

Ratna Sarumpaet" />

kasus ratna
Pasal yang bakal dikenakan bagi yang menyebarkan hoax soal penganiayaan Ratna. (ist)

Penyebar berita hoaks akan dikenai Pasal 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana ayat (1) dan (2), juga Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 (2) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.

Namun politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahean yang ikut menyebarkan informasi dugaan penganiayaan Ratna tidak takut.

Cuitan terbarunya, Rabu (3/10/2018), Ferdinand mengatakan akan membuktikan siapa yang benar.

''Kita akan buktikan siapa yang berbohong. Tapi emphati itu menunjukkan kita siapa, manusia atau bukan.

Jika RS yang berbohong, kita hukum dia sama2. Tapi jika peristiwa itu benar, kalian mau apa?''

Ini video Ratna berada di RS Bina Estetika:

Sebelumnya Mahfud MD yang awalnya mengetahui kabar yang menimpa Ratna Sarumpaet ini dari Rachel Maryam.

Artis sekaligus politikus dari Partai Gerindra, Rachel Maryam mengunggah kabar penganiayaan yang menimpa Ratna Sarumpaet di akun Twitter pribadinya, Selasa (2/10/2018).

Rachel Maryam menuliskan ucapan kesedihan hingga melaprkan keadaan terkini perihal keadaan Ratna Sarumpaet yang babak belur.

"Innalillahi bunda @RatnaSpaet semalam dipukuli sekelompok orang. Saat ini keadaan babak belur," tulis Rachel Maryam di akun Twitter @cumarachel.

Lantas, Rachel Maryam pun bertanya kepada para pelaku yang tega menganiaya Ratna Sarumpaet.

"Hei kalian beraninya sama ibu2! Apa kalian gak punya ibu? Lahir dari apa kalian?" tanya Rachel Maryam geram.

"Betul pak....qta semua mengutuk ini," komentar netizen dengan akun @1RAWANAJA.
Namun jika itu hanya permainan politik, Mahfud akan mengutuk para pemainnya.
"Itu kita kutuk, kalau benar tetjadi. Tapi kalau hanya mainan politik ya pemainnya yang kita kutuk. Saya baru ketemu seorang dokter ahli bedah. Katanya, luka di kanan kiri kelopak mata agak aneh krn sama. Kita tunggu saja perkembangannya," tulis Mahfud.

Cuitan Mahfud MD terkait luka di wajah Ratna Sarumpaet
Sebelumnya Mahfud mengomentari cuitan Politisi Gerindra Rachel Maryam (@cumarachel) yang mengabarkan bahwa Ratna Sarumpaet telah dianiaya sejumlah orang.

Lebih lanjut, Mahfud MD yakin bahwa dengan profesionalitas pihak kepolisian, maka pelaku akan cepat ditangkap.

"Mudah2an ini tdk benar. Kalau penganiayaan thd @RatnaSpaet ini benar terjadi, sungguh biadab.

Dgn profesionalitasnya polisi akan bs menemukan pelakunya," tulis Mahfud MD.

Ratna Sarumpaet pada Selasa (2/10/2018)." />

 (ton/tribun-medan.com)

artikel ini juga tayang di tribun-medan.com 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved