Tsunami Palu

832 Korban Meninggal di Palu, Informasi dan Humas BNPB Beberkan Fenomena Rumah Bergerak dan Amblas

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho membagikan video detik-detik saat rumah roboh karena proses likuifaksi

Editor: Rosalina Woso
CN 235 Maritime Patrol Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin
Jembatan Kuning Ponulele yang rubuh akibat tsunami pascagempa bumi yang melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9/2018). 

Dikutip dari akun Twitter BMKG @infoBMKG, gempa 7,7 SR terjadi di kedalaman 10 kilometer, dan berpusat di 0,18 LS dan 119,85 BT.

Gempa yang mengguncang wilayah Sulawesi Tengah dirasakan beberapa kali karena adanya gempa susulan.

Bandara Mutiara Kota Palu Sulawesi Tengah (Sulteng) rusak, pasca gempa terjadi pada 28 September 2018 lalu.
Bandara Mutiara Kota Palu Sulawesi Tengah (Sulteng) rusak, pasca gempa terjadi pada 28 September 2018 lalu. (TribunTimur/Darul Amri)

"#Gempa Mag:7.7, 28-Sep-18 17:02:44 WIB, Lok:0.18 LS,119.85 BT (27 km TimurLaut DONGGALA-SULTENG), Kedalaman:10 Km, Potensi tsunami utk dtrskn pd msyrkt #BMKG," tulis BMKG dalam Twitternya, Jumat (28/9).

30 menit kemudian, status peringatan dini tsunami berakhir.

 Update Gempa

BNPB menginformasikan melalui unggahan Facebook, Minggu (30/9/2018), terdapat 832 korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Palu-Donggala, Sulawesi Tengah.

Diberitahukan bahwa ada 821 orang meninggal yang berasal dari Kota Palu dan 11 orang korban berasal dari Donggala.

Kapten Batik Air Ricosetta Mafella yang merekam gelombang aneh di pantai Kota Palu Sulawesi Tengah.
Kapten Batik Air Ricosetta Mafella yang merekam gelombang aneh di pantai Kota Palu Sulawesi Tengah. (Instagram/icoze_ricochet)

Penyebab korban meninggal dunia terutama karena tertimbun reruntuhan bangunan yang roboh akibat gempa dan tsunami.

Kini semua korban meninggal telah dimakamkan secara layak usai dilakukan identifikasi.

Untuk menghindari timbulnya penyakit, korban meninggal dunia mulai dimakamkan secara massal, Minggu.

Sementara itu identifikasi mayat dilakukan melalui DVI, face recognition dan sidik jari, data korban ada di DVI Polda Palu.

Cuplikan video tanah dan bangunan bergeser di Donggala, Sulawesi Tengah.
Cuplikan video tanah dan bangunan bergeser di Donggala, Sulawesi Tengah. (Twitter/Sutopo Purwo Nugroho)

Korban yang terluka berat ada 540 orang yang dirawat di rumah sakit.

Sementara ada 16.732 pengungsi yang tersebar di 24 titik.

Diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah karena masih banyak korban yang belum teridentifikasi.

Korban jiwa diduga masih tertimbun bangunan runtuh dan daerahnya belum dijangkau oleh Tim SAR.

Halaman
123
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved