Berita Pahlawan dari Perbatasan

Johny Kala Pemanjat Tiang Bendera Disebut Manusia Ekaristi Dalam Misa di Katedral Jakarta

Johny Kala Pemanjat Tiang Bendera Disebut Manusia Ekaristi Dalam Misa di Gereja Katedral Jakarta. Apa Maksudnya?

Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Foto Mariano untuk POS-KUPANG.COM
Johny Kala dan kedua orangtuanya di depan rumah sederhana mereka 

POS-KUPANG.COM - Johny Kala Pemanjat Tiang Bendera Disebut Manusia Ekaristi Dalam Misa di Gereja Katedral Jakarta. Apa Maksudnya?

Aksi heroik Johny Kala, bocah siswa SMPN Silawan, Kabupaten Belu, Provinsi NTT telah menjadi viral di seluruh nusantara.

Aksi heroik Johny Kala yang memanjat tiang bendera pada saat tali bendera putus dalam upacara bendera peringatan 17 Agustus di Motaain-Belu mendapat apresiasi dari berbagai pihak dan petinggi negeri ini.

Kini, karena aksi heroik Johny Kala tersebut membuat Presiden Jokowi mengundangnya ke istana negara.

Baca: Besok Puasa Tarwiyah, Nanti Malam yang Sahur Jangan Lupa Niatnya, Begini Penjelasannya

Baca: Generasi Pertama Boy Band K-pop Bakal Comeback Tahun Ini, Nantikan Penampilan Mereka

Baca: Sofbol Indonesia Menyerah 0-7 dari Jepang

Inilah rumah sederhana Johny Kala (Foto Mariano untuk POS-KUPANG.COM)

Tak terkecuali banjir bantuan dan simpati diterima si bocah yang bernama lengkap Yohanes Ande Kala asal Kabupaten Belu, Perbatasan RI-Timor Leste ini.

Hari ini, Minggu (19/8/2018), bocah ini mendapat tempat istimewa dalam perayaan misa umat Katolik di Gereja Katedral Jakarta.

Salah seorang warga Belu, Stefen Tes yang kebetulan mengikuti misa di Gereja Katedral Jakarta mengatakan, dalam perayaan misa kudus hari itu, nama Johny Kala sang bocah pemberani disebut khusus oleh pastor dalam khotbahnya.

Kepada POS-KUPANG.COM, Minggu (19/8/2018) malam, Stefen mengatakan, pastor yang memimpin perayaan misa hari itu yakni Romo Christiono menyebut Johny sebagai manusia ekaristi.

Baca: Ini Tugas Berat Bupati dan Wabup Matim Terpilih Menata Kota Borong Ditunggu Warga

Baca: Pegulat Eko Roni Melangkah ke Perempat Final

Baca: Ini Kebanggan Defia Rosmaniar karena Ditonton Presiden hingga Final

Johny dan hotman paris
Johny dan hotman paris (Instagram/hotmanparisofficial)

"Tadi dalam misa, Romo Christiono mengatakan, Johny  Kala adalah manusia ekaristi. Sungguh luar biasa adik Johny ini. Sebagai orang Belu di Jakarta kami turut bangga," kata Stefen.

Mengenai makna sebutan Johny Kala sebagai manusia ekaristi, Stefen mengatakan bahwa Romo Christiono dalam penjelasannya mengatakan, dalam ekaristi itu, pertama-tama kita diajak untuk berkumpul bersama, makan bersama dan berbagi bersama.

Di dalam ekaristi itu, lanjut Romo Christiono, ada prosesi pemecahan roti lalu dibagi-bagikan untuk dimakan. 

"Artinya setelah kita makan roti itu, kita menjadi berani. Menjadi bagian dari hidup kita. Ekaristi dalam keseluruhan hidup kita dan akhirnya menjadi cara bertindak yang dipecah dan tidak untuk dirinya sendiri dan untuk keselamatan bagi semua orang," kata Stefen mengutip pernyataan Romo Christiono.

Baca: Ramalan Zodiak Hari ini-Libra Dilanda Kebingungan dan Sagittarius Sulit Sembunyikan Perasaan

Baca: Martina Bahagia Bisa Membantu Kaum Dhuafa

Baca: Defia Rosmaniar, Peraih Medali Emas Indonesia Pertama di Asian Games 2018, Intip Yuk Sosoknya!

 

Presiden Joko Widodo (kiri) bersalaman dengan anak korban gempa di Posko Pengungsian Dusun Karang Subagan, Desa Pemenang Barat, Pemenang, Lombok Utara, NTB, Selasa (14/8/2018). Pemerintah akan memberikan bantuan perbaikan rumah rusak ringan sebesar Rp25 juta dan Rp50 juta untuk rumah rusak berat.
Presiden Joko Widodo (kiri) bersalaman dengan anak korban gempa di Posko Pengungsian Dusun Karang Subagan, Desa Pemenang Barat, Pemenang, Lombok Utara, NTB, Selasa (14/8/2018). Pemerintah akan memberikan bantuan perbaikan rumah rusak ringan sebesar Rp25 juta dan Rp50 juta untuk rumah rusak berat. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc/18.)

Tentang aksi heroik Johny Kala, Romo Christiono mengatakan secara otomatis menjadi manusia ekaristi yang mau berbagi untuk menyelamatkan upacara bendera bagi semua orang saat itu.

"Dia (Johny Kala. red) tidak memuat malu semua orang tapi dia hadir menyelamatkan kondisi saat itu. Itulah manusia ekaristi. Dia Sederhana, tanpa berpikir keselamatan dirinya sendiri, dia langsung panjat bahkan tak berpikir untuk terjatuh. Tidak takut tiang rubuh atau angin kencang demi merah putih. Itulah manusia ekaristi," urai Romo Christiono.

Menurut Romo Christiono, lanjut Stefen, manusia dewasa ini umumnya memikirkan dirinya sendiri sebelum melakukan sesuatu. Masih berpikir untung dan rugi, susah dan senang.

"Sedangkan yang dilakukan Johny Kala adalah sesuatu yang langka dan mengabaikan diri sendiri. Namanya Energy of eucharist," ujarnya.

Baca: Asian Games 2018, Tim Bulu Tangkis Indonesia Menang 3-0 Atas Hong Kong

Baca: Hotman Paris Berikan Uang Rp 50 Juta Sambil Bawa Johny Keliling Jakarta dengan Lamborghini

Baca: Indonesia dan Thailand Berbagi Emas Nomor Poomsae

Dikutip dari id.wikipedia.org, Perjamuan Kudus, Perjamuan Suci, Perjamuan Paskah, atau Ekaristi (bahasa Inggris: eucharist) adalah suatu ritus yang dipandang oleh kebanyakan Gereja dalam Kekristenan sebagai suatu sakramen.

Menurut beberapa kitab Perjanjian Baru, Ekaristi dilembagakan oleh Yesus Kristus saat Perjamuan Malam Terakhir.

Yesus memberikan murid-murid-Nya roti dan anggur saat makan Paskah, lalu memerintahkan para pengikutnya: "perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku" sambil merujuk roti tersebut sebagai "tubuh-Ku" dan anggur tersebut sebagai "darah-Ku".

Istilah "Ekaristi" berasal dari bahasa Yunani ευχαριστω, yang artinya berterima kasih atau bersyukur; istilah ini lebih sering digunakan oleh Gereja Katolik, Komuni Anglikan, Gereja Ortodoks Timur, dan Gereja Lutheran.

Sedangkan istilah "Perjamuan Kudus", khususnya di Indonesia, umumnya digunakan oleh kebanyakan Gereja Protestan.

Namun kata "Ekaristi" tidak hanya merujuk pada ritusnya saja (Perjamuan Kudus atau Misa Kudus), tetapi juga pada roti — baik yang beragi ataupun tidak beragi — dan anggur yang dikuduskan (dikonsekrir) dalam ritus tersebut.

Fakta-fakta Aksi Heroik Johny Kala

Sebelumnya diberitakan, upacara Bendera peringatan HUT ke-73 RI di Perbatasan Negara RI-Timor Leste menyisahkan ceritera tersendiri.

Betapa tidak, upacara bendera yang berjalan khidmat justru diwarnai sebuah insiden putusnya tali bendera.

Buntutnya, seorang bocah SMP harus memanjat tiang bendera sepanjang belasan meter untuk mengambil talinya untuk dikaitkan ke bendera.

Aksi nekat sang bocah ini diabadikan seorang warga yang juga staf pada Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) di Pos Lintas Batas Negara Terpadu (PLBN) Motaain saat upacara berlangsung.

Videonya menjadi viral setelah diposting akun FB bernama Ika Silalahi dan dibagikan puluhan ribu kali.

Berikut fakta-faktanya yang berhasil dihimpun POS-KUPANG.COM:

1. Upacara bendera peringatan HUT ke 73 RI itu berlangsung di Pantai Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu. Letak lokasi ini hanya berjarak  kurang dari satu kilometer dengan batas Timor Leste.

2. Yang menjadi inspektur upacara bendera tersebut adalah Wakil Bupati Belu, JT. Ose Luan.

3. Insiden putusnya tali tiang bendera terjadi sekitar pukul 09.40 Wita saat petugas pengibar bendera hendak mengibarkan bendera Merah Putih.

4. Selesai mengikat tali bendera ke tali tiang dan saat akan ditarik, tali putus namun Lagu Indonesia Raya tetap dinyanyikan hingga selesai meski bendera tak dikibarkan.

5. Setelah lagu Indonesia dinyanyikan, seorang bocah bernama Yohanes Andigala yang merupakan siswa kelas 7 SMPN Silawan maju dan memanjat tiang bendera.

6. Ujung tali yang berhasil diambil Yohanes, diambil oleh petugas pengibar dibantu aparat TNI-Polri langsung mengikatnya dan mengibarkan kembali benderanya sambil memberikan penghormatan.

7. Wakil Bupati Belu, J.T Ose Luan selaku Inspektur Upacara peringatan HUT ke-73 RI dalam arahannya menuturkan, peristiwa tadi janganlah ditafsir dari segala macam.

Tetapi bahwa negara ini dalam kebesaran dan kebanggaannya sebagai bangsa didunia dalam segala persiapan yang dilakukan bisa saja ada hal-hal kecil yang terjadi seperti tadi.

8. Wabup JT. Ose Luan menyebut sikap Yohanes adalah hebat  dan kejadian itu mengingatkan pada masa perjuangan para pejuang kemedekaan.

9. Wabup JT. Ose Luan mengatakan,"Ini pahlawan kecil penyelamat kita pagi ini. Seorang anak pelajar yang menjadi penyelamat dalam upacara kemerdekaan.

Terimakasih pahlawan kecil, kejadian ini menggugah saya 
tapi kau adalah pahlawan."

Aksi Panjat Tiang Bendera oleh pelajar SMP, Johny Kala di Kabupaten Belu Perbatasan RI-RDTL ini bikin merinding dan patut mendapat apresiasi setinggi-tingginya.

Aksi Bocah Panjat Tiang Bendera ini terjadi saat upacara pengibaran bendera merah putih memperingati HUT ke 73 RI di Motaain, Seda Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Provinsi NTT, Jumat (17/8/2018).

Berkat usahanya, akhirnya ujung tali bisa didapatkan di ujung tiang bendera. Tepuk tangan mmembahana menyaksikan kasi nekat bocah ini.

Detik-detik bocah ini direkam oleh salah satu peserta upacara bendera lalu diposting di facebook oleh akun Ika Silalahi disertakan sebuah foto lain yakni foto Inspektur upacara yang juga adalah Wakil Bupati Belu, JT. Ose Luan beserta bocah itu.

Meski baru dua jam diposting akun Ika Silalahi, postingan ini sudah mendapat 2.229 like dan dikomentari 60 netizen serta sudah 19.497 kali dibagikan.

Dalam video berdurasi hampir dua menit ini, sang bocah sempat berhenti saat sudah berada di tengah tiang, sempat terdengar ada permintaan melalui pengeras suara agar sang bocah turun.

Namun sang bocah tetap melanjutkan memanjat, hingga akhirnya tiba di puncak dan berhasil membawa turun ujung tali.

Terdengar suara tegang dari seseorang yang diduga perekam video ini karena merinding menyaksikan aksi sang bocah.

Dalam postingan ini, Akun Ika Silalahi juga menambahkan caption, Jangan pernah anggap dirimu kecil dan tidak berguna. Anak kecil dari Atambua ini memanjat tiang bendera untuk mengambil bagian tali yang terlepas saat bendera dibentangkan.

Apapun yang terjadi Merah Putih harus tetap berkibar!!

Dirgahayu negeriku.

(pos-kupang.com/roy)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved