Berita Ekonomi Bisnis

Pohon Itu Bernama Kopdit Swasti Sari

Pohon kecil yang tumbuh di tengah savana itu kini subur dan rindang.Pohon itu bernama Kopdit Swasti Sari yang kini berusia 30 tahun.

Penulis: Paul Burin | Editor: Hermina Pello
POS-KUPANG.COM/Laus Markus Goti
Bernadia Ludwine Andrily menerima hadiah yang diserahkan General Manajer Kopdit Swastisari, Yohanes Sason Helan, Sabtu (11/8/2018). 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Paul Burin

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pohon kecil yang tumbuh di tengah savana itu kini subur dan rindang.

Akarnya merambat sampai ke mana-mana. Begitu pula daunnya tak pernah layu atau kering. Ranting pun banyak.

Pohon itu bernama Kopdit Swasti Sari yang kini berusia 30 tahun.

General Manager (GM) Kopdit Swasti Sari, Yohanes Sason Helan mengatakan hal ini pada acara puncak perayaan 30 tahun KSP Kopdit Swasti Sari di kantor koperasi tersebut di kawasan Walikota Kupang, Sabtu (11/8/2018).

Baca: Prakiraan Cuaca Hari Ini, Potensi Hujan Lokal di Beberapa Tempat

Baca: BERITA POPULER : Ramalan Zodiak, Cakepnya Member BTS Jungkook, Kecantikan Tzuyu TWICE

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, 13 Agustus 2018, Leo Bikin Keputusan Tegas, Zodiak Lain Bagaimana 

Pada puncak perayaan ulang tahun koperasi ini juga dilakukan Ibadah Oekumene.

Tema HUT, yakni Gerakan Menceritakan Kopdit Swasti Sari.

General Manajer Kopdit Swastisari, Yohanes Sason Helan saat membawakan sambutan dalam acara puncak perayaan ulang tahun ke 30 di halaman kantor Kopdit Swastisari cabang Kupang. Sabtu, (11/8 /2018)
General Manajer Kopdit Swastisari, Yohanes Sason Helan saat membawakan sambutan dalam acara puncak perayaan ulang tahun ke 30 di halaman kantor Kopdit Swastisari cabang Kupang. Sabtu, (11/8 /2018) (POS KUPANG COM /LAUS MARKUS GOTI)

Baca: Sembilan Kota di NTT Ini Diprediksi Hujan. Kota Apa Saja Ya?

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, 13 Agustus 2018, Leo Bikin Keputusan Tegas, Zodiak Lain Bagaimana 

Ibadah Oekumene ini dipimpin Pendeta Veronika Lay Gella, S.Th, dan Romo Videntus Atawolo, Pr.

Yohanes Sason Helan mengatakan, pohon itu telah membuat banyak perubahan di bidang ekonomi.

Baca: Berlayar di Tiga Perairan Ini, Potensi Tinggi Gelombang 3,5 Meter

Baca: TKI Pulang Tanpa Bawa Duit Sepeser pun

Dari yang tak ada menjadi ada dan yang sudah ada menjadi lebih baik lagi.

Kehadiran Kopdit Swasti Sari ini, demikian Yohanes, telah mengurangi rentenir, kapitalisme dan investasi bodong yang belakangan telah banyak menipu masyarakat.

Sistem rentenir misalnya, kata Yohanes, banyak merugikan masyarakat karena telah menjual uang kepada masyarakat kecil 15 persen sampai 25 persen.

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, Senin 13 Agustus, Virgo Mendengarkan Orang Lain, Zodiak Lain Bagaimana?

Karena itu, Kopdit Swasti Sari menjadi solusi untuk mengatasi persoalan-persoalan itu.

Dengan jumlah anggota 50 ribuan orang dari berbagai latar belakang telah mengumpulkan kekayaan Rp 500 miliar.

Nilai ini, demikian Yohanes, merupakan milik anggota yang sehari-hari hanya mengenakan sandal jepit, mereka yang suka mengunyah sirih pinang atau mereka yang lebih banyak berjalan kaki, para tukang ojek, para sopir dan lainnya.

Baca: Sebelum Dideportasi, TKI Dijebloskan ke Penjara

Baca: Kisah dan Fakta Ibu Fatmawati Menjahit Bendera Merah Putih Republik Indonesia, Mengharukan

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved