Berita Kabupaten Ngada
Kampung Adat Gurusina di Kabupaten Ngada Terbakar, Inilah Keunikan dan Pesonanya
Kampung Adat Gurusina yang terletak di Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada, sekitar 21 km dari Kota Bajawa, terbakar, Senin (13/8/2018).
Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
POS-KUPANG.COM - Kampung Adat Gurusina yang terletak di Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada, sekitar 21 km dari Kota Bajawa, terbakar, Senin (13/8/2018).
Kabar terbakarnya kampung adat ini juga diperkuat oleh informasi yang dibagikan Watu Yohanes Vianey di akun facebooknya, Senin (13/8/2018) malam.
Postingannya menampilkan foto di mana nyala api sedang menghanguskan rumah yang terbuat dari bahan kayu dan atap alang-alang kering itu.
Sejumlah netizen kaget mendapat kabar ini. Mereka pun menanyakan jumlah korban dalam kebakaran ini.
Siprianus Bate Soro: Adueee mesu le... semoga tak jatuh korban jiwa. Semoga Tuhan melindungi. Amen.
Alfred B. Jogo Ena: Mesu le..semoga tidak ada korban jiwa
Belum diketahui berapa rumah yang terbakar dalam insiden ini.
Watu Yohanes Vianey memperkirakan kebakaran ini disebabkan korslet listrik.
"Besok saya ke sana. Yg jelas semua rumah di sini (27 buah) bergaya klasik ade. Atapnya pakai alang2 semuanya," tulis Watu Yohanes Vianey.

Kampung adat Gurusina dikenal sebagai kampung adat terkenal di Kabupaten Ngada setelah kampung adat Bena.
Kampung ini menjadi salah satu destinasi yang diminati wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik, terutama karena unik dan ciri tradisionalnya.
Kampung ini dilatari pegunungan yang terkenal di daratan Flores yaitu gunung Inerie. Bangunan – bangunan di kampung ini pun masih ramah lingkungan yaitu semua bahan bangunannya terbuat dari bambu dan alang – alang.
Tanduk kerbau juga dipajang di bagian depan rumah yang menandakan status sosial dalam keluarga tersebut. Untuk rumah adat utama di kampung Gurusina ini diberi hiasan diatapnya.
Akses menuju kampung adat ini tergolong cukup bagus karena jalannya masih terlihat mulus. Anda bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dari berbagai arah menuju terminal Watujaji.
Dari terminal Watujaji Anda akan diarahkan ke barat lalu melewati kampung Langa dan beberapa kampung lainnya. Untuk mencapai kampung Gurusina ini, Anda hanya membutuhkan waktu 45 menit dari terminal Watujaji.
Di kampung Gurusina Anda juga akan menikmati kampung dengan batu-batu megalitikum yang lebih besar.



(berbagai sumber)