Berita Kabupaten TTS

Romo Ento: Perlombaan Opsi Tularkan Semangat Meneliti

Kepala Sekolah SMPK Sint Vianney Soe, Romo Johannes A. Tnomel mengaku tak kecewa walau peserta didiknya belum mampu meraih juara

Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Dion Kota
Didampingi Kepala Sekolah SMPK Sint Vianney Soe, Romo Johannes A. Tnomel, Lusia Faradevi Lamahura (14), Valencia Aneli Pae Ede Siga (14) dan Yudhistira Putra Imanuel (14) sedang berdiri di stand budaya TTS dalam pamera seni budaya di Hotel Sweet Surabaya. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota

POSKUPANG.COM | SOE - Kepala Sekolah SMPK Sint Vianney Soe, Romo Johannes A. Tnomel mengaku tak kecewa walau peserta didiknya belum mampu meraih juara perlombaan Opsi tingkat nasional.

Baginya, sudah mampu lolos seleksi dan diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitian ilmiah "Pemanfaatan Tabungan Bambu Dalam Meningkatkan Pajak Bumi dan Bangunan" sudah merupakan prestasi tersendiri.

Pasalnya, untuk bisa masuk babak presentasi, Hasil Penelitian Ilmiah para peserta harus bersaing dengan ribuan hasil penelitian dari para peserta di seluruh Indonesia.

Baca: RSUD Umbu Rara Meha Waingapu Membuka Pendaftaran Pasien Secara Online

" Namanya perlombaan pasti ada yang kalah dan ada yang menang. Dan kali ini, kita belum mampu menjadi pemenang. Namun saya pribadi bangga karena hasil penelitian anak-anak bisa lolos sampai tingkat nasional. Tidak hanya itu, dengan masuk babak presentasi, anak-anak kita diberikan suatu kesempatan yang langkah, dimana tidak banyak anak-anak NTT bisa menyampaikan hasil penelitian ilmiah dan memamerkan budaya khas TTS di hadapan para profesor dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia yang menjadi juri dalam perlombaan tersebut. Apa lagi, anak-anak kita mampu meraih predikat presentasi terbaik. Itu suatu yang membanggakan," ungkap pria yang akrab disapa Romo Ento ini.

Ia mengaku, kualitas anak-anak TTS tidak berbeda dengan anak-anak dari daerah lainnya di Indonesia. Namun harus diakui, kebiasaan melakukan penelitian ilmiah belum dimiliki anak-anak TTS.

Kedepan menurutnya, Dinas Pendidikan Kabupaten TTS juga harus membuat perlombaan penelitian tingkat SMP untuk membiasakan anak-anak TTS dengan penelitian ilmiah.

Tidak hanya itu, pihak sekolah juga harus membiasakan para siswa untuk membuat project penelitian di setiap semesternya agar anak-anak terbiasa untuk meneliti.

" Kalau bicara kualitas, anak-anak kita tidak kalah dengan anak-anak dari daerah lain di Indonesia. Namun yang harus kita kejar ada bagaimana membudayakan penelitian ilmiah di tingkat SMP. Anak-anak di daerah lain sudah terbiasa dengan penelitian ilmiah karena setiap semester mereka diberikan project penelitian. Ini yang harus kita adopsi kedepannya," sebutnya.

Ia berharap dengan adanya perwakilan dari SMPK Sint Vianney Soe yang mengikuti perlombaan Opsi tingkat nasional bisa menularkan semangat meneliti bagi para siswa-siswi SMPK Sint Vianney Soe lainnya.

Kedepan, dirinya akan mencoba menerapkan trobosan baru di SMPK Sint Vianney Soe, dimana setiap tahun para siswa diwajibkan membuat project penelitian ilmiah. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved