Berita Nasional

Manager Tega Bunuh Wanita Ini Lalu Jasadnya Dimasukkan Dalam Karung, Terus Dibuang ke Sungai

Polisi akhirnya menetapkan Ns (58) sebagai pelaku pembunuhan sadis terhadap Supartini (37).

Editor: Bebet I Hidayat
tribun batam
Mobil Rush milik tersangka Ns, pelaku pembunuh Supartini, Rabu (18/7/2018). 

POS-KUPANG.COM -- Polresta Tanjungpinang akhirnya menetapkan Ns (58) sebagai pelaku pembunuhan sadis terhadap Supartini (37). 

Ns adalah manajer di PT Sinar Bodi Cipta, perusahaan properti terkenal di Tanjungpinang dan Bintan, Kepulauan Riau (Kepri).

Ns juga cukup dikenal di  Tanjungpinang. Selain manager di properti, Ns juga pernah menjadi dosen.

Supartini, single mother (janda) beranak satu, ditemukan tewas, Minggu (15/7/2018) sekitar pukul 08.00 WIB. Jasadnya mengapung di sungai sekitar jembatan III Dompak, Kecamatan Bukit Bestari, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri). 

Baca: Remaja Ini Pacari Pria Usia 41 Tahun, Motifnya Karena Uang, Akibatnya Diluar Dugaan

Baca: Ini 10 Artis Drakor dan KPop Terkaya Dengan Bayaran Termahal, Hingga Miliaran Rupiah

Baca: Loyalitas IU! Artis KPop Cantik Ini Tunjukkan Loyalitasnya pada Agensi

Kapolres Tanjungpinang AKBP Ucok Lasdin Silalahi kepada Kompas.com mengaku sampai saat ini pihaknya baru menetapkan satu orang sebagai tersangka.

Namun tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka lainnya dari hasil pengembangan yang dilakukan penyidik Satreskrim Polres Tanjungpinang.

"Berdasarkan hasil pra rekontruksi kemarin, kami menetapkan NS sebagai tersangka. Hal ini juga berdasarkan sejumlah barang bukti yang ditemukan di lapangan," kata Ucok seperti dilansir kompas.com, Kamis (19/7/2018).

Sudah Lakukan Pra Rekonstruksi di Ganet, Polres Tanjungpinang Siang Ini Ekspos Kasus Supartini

Suasana dokter forensik Polda Kepri tengah identifikasi di mobil yang diamankan polisi bersama dua orang, Rabu (18/7/2018)/tribunbatam/wahib waffa 

Dari hasil pra-rekontruksi, diketahui korban dihabisi pelaku dengan balok kayu. Aksi pelaku dilakukan di kawasan perkebunan di Jalan Ganet di tepi jalan menuju TPA di Tanjungpinang.

"Pengakuan pelaku, korban dihabisi seorang diri. Namun kami tetap terus mengembangkannya, mana tahu ada tersangka lainnya dalam upaya membantu pelaku," ungkap Ucok.

Selain mengamankan balok kayu, di lokasi TKP polisi juga menemukan sandal yang diduga kuat milik korban.

Baca: Berton-ton Obat Kedaluarsa di Gudang Dikes Flotim Belum Dimusnahkan, Wabup Flotim Kaget

"NS juga mengaku sebelum membuang mayat Supartini di TKP penemuan, Ns sempat berputar-putar di kawasan Senggarang atau dekat dengan jembatan Sei Ladi. Tadinya dia mau buang jenazah korban di sana, karena ramai akhirnya dibatalkan," jelas Ucok.

Bukti lain, polisi juga menemukan bercak darah di mobil Ns. Dugaan kuat bercak darah tersebut merupakan darah korban.

"Siang ini kami lakukan gelar perkara, untuk mengetahui apakah ada tersangka baru dari kasus pembunuhan ini," ujar Ucok.

Saat rekonstruksi, Rabu (18/7/2018), Ns dibawa polisi ke sejumlah lokasi saat pra rekonstruksi.

Dilansir dari tribun batam, sekitar pukul 16.00 WIB, anggota Satreskrim Polres Tanjungpinang membawa NS ke bekas restauran VIP yang berlokasi di Jalan Bakar Batu. Persis di parkir restauran itu korban Supartini memarkirkan motornya.

Ns tersangka pembunuh Supartini saat prarekonstruksi, Rabu (18/7/2018)
Ns tersangka pembunuh Supartini saat prarekonstruksi, Rabu (18/7/2018) (tribun batam)

Saat itu NS masih menggunakan sebo tidak turun dari mobil penyidik. Hanya sekitar 10 menit polisi dan NS melakukan pra rekontruksi. Tak lama kemudian petugas membawanya ke tempat kedua.Tempat kedua yakni di sebuah kebun di jalan TPA Ganet RT 8 RW 1 Ganet Tanjungpinang Timur. Di sana polisi sempat menggelar pra rekontruksi cukup lama. Kebun itu belakangan diketahui milik NS.

Di sini media tidak diizinkan polisi melihat ke dalam dengan alasan masuk TKP dan polisi tengah mencari sejumlah barang bukti di lokasi.

"Maaf jangan masuk ya. Ini TKP soalnya ada barang bukti yang masih dicari," kata anggota Buser Polres Tanjungpinang kepada wartawan Rabu (18/7/2018).

Supartini (37) semasa hidupnya.
Supartini (37) semasa hidupnya. (DOK FB Supartini)

Mayat Suparini ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Selain sebagian tubuhnya terbungkus karung, mayat tersebut juga ditemukan dalam kondisi kaki dan tangan terikat serta diberikan pemberat dengan tiga buah batu berukuran besar.

Hasil autopsi menyebutkan ada gumpalan daging berbentuk janin dan diperkirakan usianya dua bulan.

Dari hasil autopsi juga ditemukan sejumlah luka memar akibat benturan benda tumpul di sekujur tubuh korban. 

Dokter menyimpulkan korban sudah tewas sebelum tenggelam.

Yang mengejutkan dokter menyebutkan ada ceceran spema di alat vital korban.

Baca: Kasus Dana Desa di Malaka Masih Dalam Penyelidikan

"Ada ceceran sperma di alat vitalnya," ungkap dr Leonardo seperti dilansir batamnews.co.id.

Berdasarkan bukti-bukti awal ini, diduga Ns punya hubungan spesial dengan korban.

"Iya, motifnya diduga karena malu akibat kehamilan Ns," ungkap seorang anggota penyidik.

Hal ini memantik tanda tanya, apakah ia sempat diperkosa sebelumnya? Polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan. Pria berinisial Ns diamankan bersama sebuah mobil Toyota Rush berwarna silver.

Ns yang dikabarkan dekat dengan Tini ini diduga kuat bertanggungjawab atas kematian Tini.

Seperti diberitakan, sesosok mayat ditemukan di bawah jembatan arah Wacopek Bintan, Minggu (15/7/2018) pagi. 

Jasad manusia mengapung di sekitar jembatan Dompak ke arah Wacopek Bintan pada Minggu (15/7/2018) pagi
Jasad manusia mengapung di sekitar jembatan Dompak ke arah Wacopek Bintan pada Minggu (15/7/2018) pagi

Kondisi mayat tersebut sangat mengenaskan. Wanita berkulit putih itu masih mengenakan celana Jeans baju kaos putih. Kaki dan tangannya terikat dengan tali. Sebagian tubuhnya berada dalam karung.

"Dia dikarungi lalu diikat dengan pemberat," ungkap Ijen, warga di lokasi kejadian.

Beberapa anggota polisi di ruang mayat RSUP Kepri menuturkan, wanita itu mengalami luka sobek di bagian wajah. Pada wajahnya terdapat bekas sayatan barang tajam.

"Perutnya sedang buncit. Diperkirakan sudah dua hari tenggelam," ucap seorang anggota polisi. (*)

sumber:tribun batam/kompas.com/tribunmedan

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved