Remaja Asal Ende Ini Diberi Kesempatan Ke Amerika, Ini Janjinya Saat Berada Disana Nanti
Tammy Lay Sandra, remaja asal Ende diberi kesempatan ke Amerika, ini janjinya saat berada disana nanti.
Penulis: Romualdus Pius | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Romualdus Pius
POS-KUPANG.COM - Tammy Lay Sandra, remaja asal Ende diberi kesempatan ke Amerika, ini janjinya saat berada disana nanti.
Bagi Tammy Lay Sandra, Siswi asal SMAK Frateran Ndao, Ende, kesempatan untuk mengikuti pertukaran pelajar di Amerika Serikat selama 10 bulan tidak sekedar menjadi ajang untuk jalan-jalan namun merupakan kesempatan untuk memperkenalkan budaya Indonesia di Amerika Serikat.
Gadis kelahiran Kota Ende 4 Juni 2001 saat ditemui POS-KUPANG.COM, Rabu (27/6/2018) mengatakan bahwa dirinya mengikuti program beasiswa US Departemen Of State. Selama kurang lebih setahun gadis yang disapa Tammy berada di Fayetteville, North Carolina, Amerika Serikat untuk melaksanakan program pertukaran antar pelajar yang diselenggarakan oleh bina antar budaya Indonesia.
Baca: Depresi Dilecehkan Secara Seksual oleh Gurunya, Gadis Ini Bunuh Diri
Baca: 5 Zodiak Ini Paling Senang Melakukan Banyak Hal Sendirian, Egois Atau Mandiri?
Baca: 3 Zodiak Ini Ga Suka Berpelukan Pasca Berhubungan Intim, Siapa Saja Mereka?
Tammy menuturkan dirinya tergabung dalam program tersebut bersama 77 siswa dari seluruh Indonesia selama kurang lebih setahun.
Pada program tersebut ,Tammy mengaku dirinya berkesempatan belajar bersama siswa yang berasal dari berbagai Negara seperti Newzeland, Belgia, Jerman , Maroko dan berbagai Negara lainnya maupun Korea.
Bahkan dirinya sempat dikira berasal dari Korea namun dia mengatakan bahwa dirinya berasal dari Indonesia.
Selama berada di Amerika, Tammy mengatakan ,selama berada di AS dirinya memperkenalkan budaya dan kekayaan alam yang ada di Indonesia secara umum,dan di NTT khususnya. Menurutnya,banyak siswa yang belum mengenal wilayah Indonesia secara baik.
Bahkan menurut Tamy, teman-temannya yang berasal dari berbagai Negara tidak secara khusus mengenal Indonesia dan ironisnya mereka mengenal Indonesia dari sisi minornya saja seperti Negara yang belum maju.
Baca: Wanita Ini Acungkan Parang Lalu Paksa Mantan Kekasihnya Melakukan Hubungan Intim
Baca: Ladies, Buang Air Kecil Sebelum Berhubungan Intim Bisa Membahayakanmu, Lalu Kapan?
Baca: Mau Jadi Orang yang Sabar, Gampang Loh, Yuk Lakuin Tips Ini
“Kan ironis mereka justru bertanya apakah di Indonesia sudah ada internet atau jaringan wifi. Saya katakan Indonesia sudah cukup maju sebagaimana negara lainnya,”kata Tammy yang didampingi Kepala Sekolah SMAK Frateran Ndao, Frater William Satel Sura BHK.
Putri keempat dari pasangan Aloisius Yosef Aloi dan ibu Jenny S Yappy mengatakan selama mengikuti program tersebut dirinya mengalami banyak pengalaman dan yang paling menarik menurutnya adalah soal pengaturan pendidikan yang sangat efisien terkait dengan tingkat kedisplinan yang dia tidak dapatkan di Indonesia.
Tammy mengatakan bahwa di Amerika pada saat dirinya mengikuti pertukaran pelajar dia menemukan tingkat disiplin yang sangat tinggi bahkan tidak ada toleransi soal waktu. Hal inilah yang menurutnya membuat kehidupan masyarakat di Amerika menjadi serba teratur.
Pengalaman lainnya adalah ketika di Amerika dia tidak menemukan adanya kemacetan kendaraan bahkan selama di Amerika dia hanya melihat satu kali sepeda motor yang melintas.
“Semua siswa diharuskan menggunakan kendaraan umum,” ujarnya.
Baca: Jangan Anggap Sepele, Minum Air Putih Pun Ada Tipsnya Guys
Baca: Lelah Bekerja di Kantor Ini Ada Tips Efektif Untuk Bekerja, Yuk Disimak
Terkait dengan keikutsertaan dirinya pada program pertukaran pelajar di Amerika Serikat, Tammy mengatakan dirinya menyampaikan terima kasih kepada SMAK Frateran Ndao yang telah mendidiknya dan memberikan kesempatan padanya untuk mengikuti program tersebut.
Tentang dirinya yang terpaksa tertinggal dengan teman-teman satu angkatan yang sudah tamat dari SMAK Frateran Ndao sedangkan dirinya masih harus kembali duduk di kelas 12 atau kelas 3 SMA, secara dipolomatis Tammy mengatakan dirinya justru merasa beruntung bisa ke Amerika Serikat karena kesempatan untuk mengenal dunia luar tidak selamanya terus menghampiri dirinya.
“Ibarat katepel yang ditarik kebelakang dan ketika dilepas dia akan melaju dengan kencang kedepan begitulah kira-kira yang saya rasakan saat ini,” kata Tammy.
Baca: Mau Melamar Pasanganmu, Ini Tips dan Tempat Terbaik Lakukan Lamaran Sesuai Zodiak
Baca: Tips Agar Terhindar Dari Penipuan dan Bahaya Yang Ancam Keselamatan Saat Traveling
Tentang cita-citanya yang katanya ingin menjadi dokter, Tammy mengatakan bahwa dirinya memang tertarik menjadi dokter untuk saat ini namun demikian bisa saja berubah seiring dengan perjalanan hidup.
Tammy menuturkan bahwa saat ini dirinya kembali harus beradaptasi dengan kehidupan dan kebiasaan hidup di Indonesia terutama waktu tidur yang dirasanya masih sulit begitupun cuaca.
“Iya saya pelan-pelan berusaha beradaptasi karena seperti yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir saya baru bisa tidur pukul 06.00 Wita padahal saat itu orang sudah beraktitas,” ujarnya. (*