Pilgub NTT 2018
Berpapasan Dengan Warga Pemilih di Hari Pencoblosan, Emi Selalu Mengatakan Hal Ini
Berpapasan Dengan Warga Pemilih di Hari Pencoblosan, Emi Mengatakan Hal Ini
Penulis: Maria Enotoda | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM Maria A E Toda
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Berpapasan dengan sejumlah warga pemilih di hari pencoblosan, Rabu (27/6/2018), Paslob Wakil Gubernur NTT, Emi Nomleni, selalu mengatakan hal ini.
Disaksikan POS-KUPANG.COM, paslon cawagub NTT nomor urut 2, Emi Nomleni mencoblos di TPS 2 Kelurahan Oetete dekat tempat tinggalnya.
Suasana di rumah Emi pun terlihat ramai. Sanak keluarga pun sudah berkumpul begitupun dengan Emi Nomleni.
Baca: Opa Berusia 81 Tahun Ini Bilang Saya Mau Coblos, Kasihtau Petugas Datang Kesini Ya
Baca: Emi Tersenyum Saat Menunjukan Surat Suara
Baca: Begini Suasana TPS 2 Kelurahan Oetete Tempat Emi Nomleni Mencoblos
Baca: Emilia Nomleni Sebut 18 Kabupaten di NTT Masih Tertinggal
Emi mengenakan kemeja putih, dipadukan dengan kain khas Soe dan juga kalung orange.
Begitupun keluarganya yang sudah tampak rapi mengenakan Selendang khas Timor. Sebelum berangkat Emi bersama keluarga masih sempat menikmati teh dan kopi pagi dan dilanjutkan dengan doa bersama.
"Kita doa bersama dulu ya sebelum berangkat," ujar Emi.

Seusai berdoa bersama Emi yang diantar oleh keluarganya menuju TPS 2 Kelurahan Oetete.
Emi tidak menggunakan mobil tetapi memilih untuk berjalan kaki bersama keluarganya.
Baca: PDIP Terus Berjuang Bersama Emi Nomleni Walau Tanpa Marianus
Baca: Paslon Perempuan Emi Nomleni Bikin Janji Surga Buat Tenaga Honorer Seluruh NTT
Baca: Ini Pesan Marianus Sae: Jangan Tinggalkan Nomleni Sendirian
Sambil menggandeng ponakannya Emi Nomleni melangkah ke tempat pencoblosan melewati gang-gang sempit.
Banyak warga yang langsung menyambut hangat Emi dengan berjabat tangan dan saling menyapa.
"Selamat pagi semua, sudah mencoblos atau belum," sapa Emi pada beberapa warga yang berpapasan dengannya.

* Berjuang Tanpa Marianus
Tim relawan pasangan Marianus Sae-Emilia Nomleni mulai mensosialisasikan foto tanpa MS. Mereka menggelar aksi bagi-bagi bunga bertepatan dengan Hari Kasih Sayang di Atambua, Belu, Rabu (14/2/2018).
Menariknya, selain membagikan bunga kepada para pengendara mereka juga memajang poster yang hanya bergambar Emila Nomleni. Pada poster dengan latar belakang warna merah itu, hanya ada foto Emi dan angka dua dalam lingkaran.
Selain itu ada kata Marhaen yang merupakan kepanjangan dari Marianus Sae-Emelia Julia Nomleni. Juga terdapat hastag (tanda pagar) berbunyi "Ibu Emi tidak sendiri" dan "Kami masih ada".

Sebanyak 40 relawan Srikandi dan Dasa Rai Belu melakukan aksi bagi-bagi bunga sejak pukul 09.00 Wita di tiga titik terpisah, yakni di simpang sentral, simpang lima, dan simpang depan toko Pelita Atambua. Para pelintas yang mengendarai mobil maupun sepeda motor tersenyum saat menerima bunga dari para relawan.
Koordinator relawan Srikandi Belu, Yenny Minggu mengatakan, aksi bagi-bagi bunga itu dilakukan sebagai bentuk ucapan kasih sayang dari MS-Emi untuk warga Kota Atambua. "Ini sekaligus membangun solidaritas bahwa Srikandi dan relawan Dasa Rai Belu masih solid sampai saat ini mendukung paket MS-Emi," ujarnya.

Ia katakan, para relawan di Atambua akan terus bergerak dan berjuang menarik simpati demi mendulang kemenangan MS-Emi pada Pilgub 27 Juni 2018.
Tim pemenangan pasangan calon Marianus Sae-Emi Nomleni terus berjuang walaupun tanpa kehadiran cagub Marianus Sae yang terjaring KPK. Sekretaris Tim Kampanye MS-Emi, Eman Kolfidus mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan materi-materi kampanye dan juga tim juru kampanye (jurkam).
"Kami juga awali dengan kegiatan penjelasan secara menyeluruh terhadap visi, misi dan program program andalan pasangan MARHAEN, Marianus-Emi Nomleni," kata Eman.
Dikatakannya, selain menyiapkan untuk deklarasi kampanye damai, pihaknya juga menyiapkan sejumlah atribut dan alat peraga kampanye (APK).

Ketua Tim Pemenangan Marianus-Emi, Viktor Mado Watun mengatakan, tim terus bekerja untuk pasangan Marianus -Emi. "Kami juga sedang persiapan untuk ikut deklarasi kampanye damai yang dilaksanakan KPU," kata Viktor.
Dia menjelaskan, sesuai jadwal kampanye dari KPU, Paket Marianus-Emi akan berkampanye mulai dari zona 2 ,yakni Rote Ndao, Sabu Raijua dan seluruh Sumba.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira mengatakan, PDIP tetap berupaya memenangkan Pilkada NTT meski calon gubernur yang diusungnya,
Marianus Sae berstatus tersangka.Kader PDI Perjuangan yang diusung sebagai calon Wakil Gubernur NTT Emi Nomleni akan berjuang memenangkan Pilkada NTT bersama relawan dan simpatisan partai di daerah.
"Perjuangan politik kami tidak pernah mengenal kata menyerah. Sejarah telah membuktikan bahwa dalam kondisi sesulit apa pun, di bawah tekanan dan intervensi kekuasaan Orde Baru, kami tetap bisa bertahan," kata Andreas.
Ia menilai, Emilia adalah sosok yang tangguh dan pasti akan berjuang meski dalam kondisi seperti ini. Andreas mengatakan, PDIP yakin persoalan yang ada di NTT seperti kemiskinan dan perdagangan manusia bisa diselesaikan Emilia jika terpilih.
"Sebab, perbaikan NTT butuh kasih dan ketulusan hati seorang ibu. Sama seperti seorang ibu yang terus berjuang membesarkan anak-anaknya tanpa mengenal pamrih," kata Andreas.

"Kami akan berjuang sampai akhir dengan iman dan tekad untuk memenangkan Ibu Emilia. Demi pembangunan NTT yang sangat kami cintai," lanjut Andreas.
Meski sebelumnya, PDIP sempat menyatakan menarik dukungan, tetapi PDIP menyadari penarikan dukungan kepada cagub NTT, Marianus Sae, terkendala aturan yang ada. PDIP tidak bisa mengubah pilihannya untuk tetap mengusung pasangan Marianus Sae-Emi Nomleni dalam Pilgub NTT 2018.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, Emiliana adalah kader senior PDIP yang diperlukan oleh NTT dalam menghadapi karut marut persoalan korupsi.
DPP PDIP meminta agar para kader di NTT untuk terus konsolidasi, menjaga soliditas meski calon gubernur yang diusungnya merupakan tersangka.
"Apa yang terjadi saat ini menjadi ujian bagi partai untuk terus memberikan dukungan pada Emi," kata Hasto.
* Harus Inkrah
Partai politik yang mengusung Pasangan cagub dan Wagub NTT, Marianus Sae-Emi Nomleni belum bisa mengajukan calon pengganti Marianus Sae. Bisa diganti apabila sudah ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap (inkrah).
Ketua KPU NTT, Maryanti Luturmas Adoe menyatakan, sesuai PKPU RI Nomor 3 Tahun 2017 tentang pencalonan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, walikoda dan wakil walikota, Pasal 75 (1 dan 2) telah jelas mengatur bahwa parpol atau gabungan parpol dilaranh menarik pengajuan paslon atau salah satu calon setelah penetapan.
"Pada ayat dua juga menyatakan, paslon atau bakal calon juga dilarang mengundurkan diri sejak ditetapkan oleh KPU," kata Maryanti.

Dia menjelaskan, sesuai PKPU 3 tahun 2017 itu, pada Pasal 76 menyatakan, parpol atau gabungan parpol yang menarik paslon ataun calon tidak dapat mengusulkan paslon pengganti.
"Parpol atau gabungan parpol yang menarik paslon atau paslon yang mengundurkan diri itu dinyatakan gugur sebagai peserta pemilihan. Paslon yang dinyatakan gugur itu tidak mengubah nomor urut paslon lain yang telah ditetapkan," katanya.
Dikatakannya, ada ruang untuk parpol atau gabungan parpol yang mengusung Marianus Sae untuk mengganti calon atau pasangan calon sebelum 28 Mei 2018, namun itupun apabila sudah ada keputusan pengadilan yang inkrah.
Ketua Divisi Teknis KPU NTT, Thomas Dohu mengatakan, status Marianus Sae belum termasuk kategori berhalangan tetap.
"Dalam konteks peserta pemilu atau calon yang sudah ditetapkan, maka berhalangan tetap itu apabila calon meninggal dunia dan atau sakit permanen," kata Thomas. (*)