Pilgub NTT 2018

Opa Berusia 87 Tahun Ini Bilang, Saya Mau Coblos, Kasihtahu Petugas Datang Kesini Ya

Opa berusia 87 tahun ini bilang, saya mau coblos, kasihtahu petugas datang kesini ya.

POS KUPANG/NOVEMY LEO
Nenek Opa, Johanis Lukas Leo, dibantu anaknya, melakukan pencoblosan di kediamannya di RT 30 RW 008, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Rabu (27/6/2018) 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Opa berusia 87 tahun ini bilang, "Saya mau coblos, kasihtahu petugas datang kesini ya."

Sejak pukul 07.00 Wita, opa 27 cucu dan 29 cicit ini sudah bangun dan dia mengingatkan sejumlah anaknya untuk mendaftarkan dirinya ikut menjadi pemilih alias mencoblos untuk Pilgub NTT 2018.

Meski matanya sudah rabun dan sudah pikun, ayah 10 anak ini ingin sekali tetap menggunakan hak suaranya dalam Pilgub NTT, Rabu (27/6/2018) pagi.

Baca: Di RSB Kupang, Satu Pasien Gunakan Hak Pilihnya Untuk Pilgub NTT 2018

Baca: Rela Berjalan Kaki, Anggota KPPS Di Rote Ndao Layani Pemilih yang Tak Bisa Jalan

Baca: Berpapasan Dengan Warga Pemilih di Hari Pencoblosan, Emi Selalu Mengatakan Hal Ini

Berulangkali nenek opa, panggilannya, mengingatkan sebagian anaknya yang tinggal bersamanya, yakni Tris, Megawati, Eny dan Memy untuk  melaporkan dirinya ke TPS 18, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo agar dia bisa ikut coblos.

"Saya mau coblos, kasitahu petugas datang kesini ya," kata mantan kepala pajak selama 23 tahun di Timtim (sekarang Timor Leste) ini.

Nenek Opa, Johanis Lukas Leo dibantu anaknya dan disaksikan petugas tps 18, melakukan pencoblosan di kediamannya di RT  30 RW 008, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Rabu (27/6/2018)
Nenek Opa, Johanis Lukas Leo dibantu anaknya dan disaksikan petugas tps 18, melakukan pencoblosan di kediamannya di RT 30 RW 008, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Rabu (27/6/2018) (POS KUPANG/NOVEMY LEO)

Di TPS 18, setelah mencoblos, Memy kemudian melaporkan keinginan ayahnya itu sambil memberikan  surat pemberitahuan pemungutan suara kepada pemilih atas nama ayahnya, Johanis Lukas Leo.

Lalu petugas mencatat hal itu. "Nanti kami ke rumah," kata petugas.

Selang beberapa saat sampai di rumah, Opa Leo masih bertanya lagi kepada anaknya, "kalian sudah kasitahu."

Baca: Kunjungi Food Corner Kupang Waterpark, Dua Menu Spesial Coblos Hanya Rp 27.618

Baca: Dilempar dari Lantai 3, Bayi Laki-Laki yang Telanjang Ini Tetap Hidup, Bagaimana Bisa?

Baca: Akhir Kisah Gadis Mata Duitan Bertekuk Lutut Pada Pria Setengah Baya Ini

"Sudah nenek opa," jawab Memy.

Selang beberapa saat kemudian, tiga petugas dari TPS 18 mendatangi rumah nenek opa dan langsung dibawa masuk ke dalam kamar oleh  anaknya.

Nenek opa yang saat itu hanya duduk diatas tempat tidurnya, nampak bingung karena kaget ada banyak orang masuk ke kamarnya.

Setelah dijelaskan, barulah dia mengerti.

Petugas lalu memberikan surat suara kepada nenek opa dan sebelum mencoblos, salah seorang anaknya, Tris, menjelaskan nama-nama dan nomor keempat paslon yang akan dipilih.

Baca: Cagub NTT, Esthon Foenay Bilang Siap Dukung Paslon Manapun Yang Menang

Baca: Banyak Manfaat Kesehatan Setelah Minum Kopi, Tapi Jika Jantungmu Berdebar, Waspada

Baca: Tak Disangka-Sangka, Inilah 9 Manfaat Kopi Bagi Kesehatanmu, Kamu Wajib Tahu

"Dimana ini saya akan coblos, dimana," tanyanya kepada anaknya, sambil memegang paku dan kertas suara.

Ditanya dia akan memilih nomor berapa, nenek opa dengan lantang, menyebutkan nomor paslon yang akan dipilihnya.

Dan anaknya, Tris, membantunya mencoblos.

Petugas dan anak-anak langsung bertepuk tangan. "Terimakasih ya, opa sudah memilih," kata seorang petugas.

Surat suara itu kemudian dilipat dan diberikan kembali ke petugas TPS dimaksud. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved