Dirut Bulog Budi Waseso Tak Mau Bekerja Berdasarkan Penugasan Menteri. Ini yang Bakal Dilakukannya

Menurut Budi Waseso ada sejumlah regulasi yang justru menghambat Bulog dalam menjalankan fungsinya.

Editor: Fredrikus Royanto Bau
ISTIMEWA
Dirut Perum Bulog, Komjen (Purn) Budi Waseso 

Ukurannya gini, Bulog ini kan perusahaan menyerap (beras) dari dalam negeri, kalau menyerap dalam negeri ini kita butuh 1 juta (ton), tiba-tiba kita nyerap dalam negeri cuma bisa 500.000 (ton), makannya kita harus impor 500.000 lagi," jelasnya.

Baca: Hadapi Gempa Bumi, Warga Sumba Diminta Bangun Rumah Tahan Gempa

Cadangan atau stok beras tersebut akan digunakan ketika terjadi permasalahan yang datangnya tiba-tiba dan di luar kontrol Bulog.

"Seperti bencana alam, misalnya," tambah dia.

Menurutnya, impor sebanyak 1 juta ton ini sudah cukup tepat jika disandingkan dengan kebutuhan beras masyarakat Indonesia sejumlah 2 juta ton per bulan.

"Kita menyiapkan stok ini kan hanya untuk kebutuhan masyarakat satu hingga dua bulan saja.

Ini juga nggak membahayakan, kan sifatnya cadangan, tidak akan bergerak di pasar," tukas dia. (pos-kupang.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Cerita Budi Waseso soal Aturan yang Lemahkan Bulog

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved