Pilgub NTT 2018

Kaum Perempuan Tidak Akan Biarkan Emi Nomleni Berjuang Sendiri dalam Pilgub NTT 2018

Kaum perempuan tidak akan biarkan Emi Nomleni berjuang sendiri dalam Pilgub NTT 2018.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: OMDSMY Novemy Leo
POS-KUPANG.COM/ROMUALDUS PIUS
Calon Wakil Gubernur NTT, Emi Nomleni saat kampanye di Woloare, Selasa malam (16/5/2018). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM|KUPANG - Kaum perempuan tidak akan biarkan Emi Nomleni berjuang sendiri dalam Pilgub NTT 2018.

PDIP NTT bertekad untuk memenangkan Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Marianus Sae-Emi Nomleni atau Paket Marhaen.

PDIP NTT yakin, kaum perempuan NTT akan berjuang bersama Emi Nomleni.

Hal ini disampaikan Ketua DPD PDIP NTT, Drs. Frans Lebu Raya ketika ditemui POS-KUPANG.COM, usai acara syukuran Hari Ulang Tahunnya di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Jumat (18/5/2018) malam.

Baca: Paslon Perempuan Emi Nomleni Bikin Janji Surga Buat Tenaga Honorer Seluruh NTT

Baca: Emi Nomleni Minta Pendukung Marhaen Tidak Perlu Ragu

Baca: Emi Nomleni Sebut Pemimpin Harus Tanggalkan Ego untuk Mengatasi Persoalan di NTT

Baca: Ayo Tiru, Cara Unik Warga Matani NTT Atasi Teroris di Wilayahnya, Efektif Bro

"Kami terus berjuang untuk menangkan paket Marhaen, walaupun saat ini Ibu Emi Nomleni terkesan berjuang sendiri tanpa didampingi Marianus Sae. Saya yakin, kaum perempuan tidak ada biarkan Emi berjuang sendiri," kata Lebu Raya.

Dijelaskan, dirinya dan mesin partai terus meyakinkan masyarakat agar memilih Paket Marhaen.

"Saya yakin semua masyarakat akan jatuhkan pilihan ke Pakte Marhaen. Selama saya berkeliling dan saya lihat antusias masyarakat untuk bersama paket ini menangkan pilgub," katanya.

Dikatakan, sampai saat ini mereka terus berjuang bersama seluruh pengurus dan tim partai koalisi untuk menangkan paket Marhaen.‎

"Saya optimis, meski selama ini hanya ibu Emi sendirian, tapi saya percaya orang akan memilih dia. Saat ini dia berhadapan dengan enam orang laki-laki," ujarnya.

Untuk diketahui, pilgub NTT 2018 ini, diikuti empat paslon atau paket, yakni, Pasket Esthon L Foenay-Christian Rotok, Marianus Sae-Emi Nomleni, Benny K Harman- Benny Litelnoni dan Viktory Bungtilu Laiskodat- Josef Nae.

Emi: Jangan Ragu

Calon Wakil Gubernur NTT, Emi Nomleni meminta para pendukung Paket Marhein di NTT tidak perlu ragu dengan keberadaan paket tersebut karena mereka akan terus maju mengikuti berbagai proses pelaksanaan Pilkada Provinsi NTT meskipun saat ini Calon Gubernur NTT, Marianus Sae ditahan oleh KPK.

Hal tersebut dikatakan Emi pada pelaksanaan kegiatan kampanye Paket Marhein di Kampung Woloare, Kelurahan Roworena, Kecamatan Ende, Selasa malam (15/5/2018).

Emi mengatakan, apabila masyarakat NTT ingin ada sejarah baru dalam kepemimpinan NTT maka jangan ragu untuk menjatuhkan pilihan kepada Paket Marhein.

Baca: Sedih, di Celana Dalam Bocah Pelaku Bom Bunuh Diri yang Selamat Itu Ada Tulisan Begini

Baca: Karakter Dua Anak Pelaku Bom Bunuh Diri Diungkapkan Sahabat dan Wali Kelasnya, Sangat Mengejutkan!

Baca: Inilah Foto-Foto Si Teroris Ganteng Bernama Choir yang Dikagumi Gadis dan Ibu-Ibu di Tangerang

Emi juga mengatakan, Paket Marhein juga komit untuk memberantas berbagai kasus dugaan korupsi yang terjadi di NTT.

Emi mengatakan, dirinya hadir di Kabupaten Ende gune memberikan kepastian kepada para pendukung Paket Marhein bahwa mereka masih ada serta akan terus maju dalam proses Pilkada Provinsi NTT meskipun harus menghadapi berbagai tantangan.

"Ada yang menyatakan bahwa ketika Pak Marianus ditahan KPK maka Paket Marhein akan bubar. Saya katakan tidak, kami akan terus maju," kata Emi.

Janji Surga bagi Tenaga Honorer

Ir. Emi Nomleni juga bikin 'janji surga' bagi tenaga honorer di Ende dan di seluruh NTT. Begini janjinya.

Calon Wakil Gubernur NTT dari Paket Marhein, Emi Nomleni mengatakan apabila Paket Merhein berhasil menang dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT maka pihaknya akan memperhatikan tenaga honorer terutama para guru.

Menurut Emi, nasib tenaga honorer sejauh ini belum terlalu baik.

"Ada tenaga honorer yang gajinya dalam sebulan hanya Rp 300 ribu perbulan dan itupun diterima tiga bulan sekali," kata Emi.

Emi mengatakan apabila Paket Marhein berhasil menang dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT maka Paket Merhein akan memperhatikan nasib tenaga honorer dengan menaikan gaji atau honor para tenaga honorer setidaknya sesuai dengan Upah Minumum Propinsi (UMP) Propinsi NTT sebesar Rp 1,6 Juta.

Baca: Lebu Raya Yakin Kaum Perempuan Tidak Tinggalkan Emi Nomleni

Baca: Tiga Pelaku Ditembak, 1 Polisi Dibacok, 2 Wartawan Terluka di Mapolda Riau

Emi mengatakan bahwa saat ini keberadaan tenaga honorer memang memperhatikan karena honor yang mereka terima sangat jauh dari harapan.

"Pada saat dibayar gajinya sudah habis karena untuk bayar utang," kata Emi.

Sebelumnya Emi Nomleni juga memberikan pesan khusus bagi pimpinan media dan wartawan.

Hal tersebut dikatakan Emi Nomleni ketika mengunjungi redaksi Flores Pos, Selasa (15/5/2018).

Emi yang didamping oleh ketua tim pemenangan,Victor Mado Watun dan pengurus PDIP Kabupaten Ende, Yustinus Sani dan Heribertus Gani serta pengurus DPC PDIP Kabupaten Ende mengatakan bahwa media tidak saja memberikan pencerahan bagi masyarakat NTT namun juga memberikan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat NTT.

Emi mengatakan bahwa semua masyarakat NTT memilki peran dan caranya tersendiri untuk membangun NTT termasuk media.

Emi mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung keberadaan media di NTT karena menurutnya media mengambil peran dalam membangun NTT.

Lewat media juga keberadaan NTT bisa dikenal oleh dunia luar sehingga dengan demikian orang diluar NTT bisa mengenal NTT secara lebih dalam.

Kedatangan calon Wakil Gubernur NTT, Emi Nomleni ke Kantor Flores Pos diterima, Pimpinan Redaksi Flores Pos, Pater Stef Tupen Witin SVD.

Usai melakukan kunjungan ke Flores Pos, Emi Nomleni melanjutkan kunjungan ke Kecamatan Nangapanda guna melakukan kampanye di Kecamatan Nangapanda.

Terkait nasib buruh di NTT,  Emelia J Nomleni, juga memberikan janji manis.

Menurutnya, ada tiga persoalan utama yang menghantui para pekerja di NTT.

Pertama, kata Mama Emi, sapaan akrabnya, adalah persoalan standar kerja.

"Sejak awal kita harus memastikan kepada tenaga kerja bahwa mereka bekerja sesuai standar kerja. Dalam arti harus ada kontrak kerja yang pasti sehingga persoalan yang dihadapi kelak bisa dicari jalan keluarnya," kata Mama Emi di Kupang, Selasa (1/5/2018), saat memperingati hari Buruh.

"Kalau terjadi kesewenangan dari satu pihak, pemerintah bisa bantu," ujar pasangan Marianus Sae dalam Pigub NTT 2018 ini.

Sewaktu dua periode duduk di kursi DPRD NTT 2004-2014, Mama Emi mengingat, dia sering didatangi para pekerja yang meminta bantuan karena di-PHK.

"Tapi kesulitannya adalah ketika memulai pekerjaan, mereka tidak mencapai sebuah kesepakatan dan aturan yang jelas. Ruang untuk jaminan kepada buruh-buruh ini juga tidak ada," ujar Mama Emi.

Baca: Rasain, Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Bocah Ini Terancam Hukuman Kebiri Kimia

Baca: 4 Hal Ini Jadi Sebab Hubungan Intim Kita dengan Pasangan Tidak Maksimal, Yuk Kepoin

Jika dipercaya memimpin NTT kelak, Mama Emi akan memastikan setiap buruh punya standar kerja yang layak sebelum dia memulai pekerjaan. Standar kerja yang layak juga termasuk soal upah yang menyangkut kesejahteraan buruh.

Untuk diketahui, Upah Minimum Provinsi NTT 2018 adalah Rp 1.660.000.

"UMP ini kan sebenarnya bagian dari memberikan kesejahteraan. Walaupun UMP ini lebih banyak diterapkan di dunia pemerintahan. Dunia usaha sendiri belum sepenuhnya menjalankan ini," kata Mama Emi.

Menurutnya, banyak pengusaha swasta di NTT belum menerapkan UMP dengan alasan tidak semua pekerja memenuhi kualifikasi. Oleh karenanya, kompetensi para buruh juga harus diperhatikan.

Jika kelak memimpin NTT, Mama Emi siap untuk memberikan pelatihan-pelatihan kepada buruh sehingga mereka bisa bekerja dengan baik dan mengetahui hak-hak mereka.

"Karena rendahnya kompetensi itu bisa membuat mereka dipermainkan orang lain, karena tidak punya keahlian. Ini menjadi persoalan serius yang akan kami selesaikan," tegas politikus PDI Perjuangan ini.

Mama Emi kelak juga berjanji tidak akan memihak pengusaha maupun ke buruh. Sebab, kedua pihak harus berjalan bersama-sama.

"Pengusaha tanpa buruh tidak bisa. Buruh tanpa dunia usaha juga tidak bisa," ujarnya.

Mama Emi mengatakan, dia akan pro ke salah satu pihak jika terbukti pihak tersebut dirugikan pihak lain.

Baca: 4 Teroris Ini Dituntut Hukuman Mati dan Sudah Dieksekusi

Baca: Inilah Macam-macam Tipe Perselingkuhan, Sadar Tidak sadar Kamu Juga Melakukannya

Baca: Pasanganmu Mantan Peselingkuh, Cek Ini untuk Pastikan Dia Tak Mengulanginya

"Pro itu ketika ada satu pihak yang merugikan pihak lain. Misalnya kalau buruh diperlakukan tidak adil, maka pemerintah harus berada di posisi kaum buruh dan mewakili kaum buruh memperjuangkan haknya. Begitupun sebaliknya," ujarnya.

Mama Emi menegaskan, pemerintah harus jadi jembatan.

"Karena ketika keduanya dalam posisi yang baik, daerah menjadi lebih maju. Kita berdiri di atas keadilan. Kita tidak boleh berhadap-hadapan dengan satu pihak. Kita akan berdiri di tengah-tengah untuk menemukan jalan keluar paling baik," ujarnya.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved