Bom di Surabaya
Mantan Teroris, Walikota Surabaya Hingga Kapolri Ungkap Rahasia Bom Bunuh Diri
Mantan teroris, Sofyan Tsauri, Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan Kapolri Tito Karnivian angkat bicara soal teroris.
Ia menyesalkan perlakukan pelaku yang menurutnya tega melukai banyak orang, korban yang sebagai kepala keluarga yang harus menghidupi anak cucunya dan keluarba korban ditinggalkan.
"Kok tega, jadi masa gitu, orang menyakiti orang lain. Jangankan bunuh orang, binatang tumbuhan itu ga boleh. Dengan mengatakan bahwa saya paling benar. Tuhan yang menciptakan semua. Manusia tempatnya salah, kebenaran milik Allah," kata Risma.
Dari aksi bom bunuh diri di 3 gereja di Surabaya MInggu (13/5/2018) itu, Polisi akhirnya dengan cepat bisa mengetahui dan mengungkap pelaku.
Baca: Orang Nekat Lakukan Aksi Bom Bunuh Diri Karena Alasan-Alasan Ini
Baca: Suami dan Selingkuhan Sewa Pembunuh Bayaran untuk Menembak Istrinya, Begini Akhir Ceritanya
Baca: Sadis! Pria Ini Mencambuk Istrinya Karena Dituding Berselingkuh
Serangan bom ke gereja di Surabaya tersebut ternuata dilakan oleh satu keluarga.
Hal itu disampaikan langsung ole Kapolri Jenderal Pol Tito Karnivian.
Menurut Tito, ledakan bom di Surabaya dilakukan satu keluarga, yakni keluarga Dita Supriyanto yang berasal dari Rungkut, Kota Surabaya.
"Alhamulliah, identifiksi sudah diketahui. Pelaku satu keluarga yang melakukan serangan ke tiga gereja," ujarnya, saat mendampingi Presiden Joko Widodo di RS Bhayangkara Polda Jatim, Minggu (13/5/2018) petang.
Tito menuturkan, Dita menyerang Gereja GPPS Jalan Arjuno.
Dia naik mobil Avanza dan menabrakan ke gereja dan langsung terjadi ledakan bom di dalam mobil.
"Ledakan di gereja jalan Arjuno yang paling besar," jelas Tito.
Selanjutnya, istrinya Puji Kuswati dan dua anaknya meledakkan bom di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jl Diponegoro.
Dia datang ke gereja dengan jalan kaki bersama dua anak perempuannya, yakni Fadilah Sari (12) dan Pemela Riskika (9).
Puji bersama dua anak perempuan masuk ke gereja dengan membawa bom bunuh diri. Bom ditaruh di pinggang.
"Cirinya sangat khas, korban rusak perutnya saja. Ibu meninggal, tapi juga ada korban masyarakat," beber Tito. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Ngeri! Mantan Teroris Bocorkan Pesan Rahasia Dibalik Bom Bunuh Diri Surabaya Oleh Wanita dan Anaknya,