Bom di Surabaya
Pelaku Diduga Sempat Cek Cok Dengan Satpam Beberapa Saat Sebelum Bom Meledak
Pelakunya 3 orang 2 orang memakai cadar, dan 1 orang anak berumur 15 tahun. Mereka tergeletak di tempat parkir.
Ia menyebutkan kejadian terjadi pada pukul 7.30 WIB.
"Ledakan terjadi sebanyak dua kali. Meledaknya itu seperti petasan," pungkasnya.

Khotbah Persatuan
Putri Demes tak menyangka, gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Surabaya menjadi sasaran aksi bom yang diduga bom bunuh diri, Minggu (13/5/2018).
Setengah jam sebelum insiden itu, dia baru saja beribadah bersama orangtuanya.
Perempuan 21 tahun yang akrab dipanggil Demes ini mengatakan, dia mengikuti ibadah pertama di gereja itu pada pukul 05.30 WIB.
Dalam ibadah yang berlangsung sejam itu, Romo yang bertugas, berkhotbah tentang persatuan.
"Di ibadah pertama, Romo memberikan bacaan tentang Yesus yang mendoakan murid-muridnya untuk bersatu. Tema ini dalam rangka hari Komunikasi Sedunia," ujar Demes.
Demesi menyebutkan, meski ibadah pertama berlangsung pagi, namun gedung gereja penuh seperti biasa.
Baca: Unik, Ini Modus yang Dipakai Kawanan Pencuri di Kabupaten Nagekeo
Setelah ibadah usai, bersama orangtuanya, Demes makan bersama di kawasan Jl Baratajaya yang lokasinya tak cukup jauh dari gereja.
"Jadi waktu itu ya kaget juga. Merinding juga karena baru saja dari situ. Selisihnya cuma setengah jam," sambungnya.
Tiga Gereja
Ledakan yang diduga bom terjadi di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jemaat Sawahan, Jalan Arjuno Surabaya, Minggu pagi (13/5/2018).
Informasi yang diperoleh TribunJatim.com, ledakan terjadi pada sekitar pukul 07.30 WIB.

Ledakan ini dilaporkan hampir bersamaan dengan ledakan yang terjadi di Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro dan ledakan di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Ngagel Surabaya.
Menurut juru parkir gereja, suara ledakan yang terjadi begitu nyaring.
Belum diketahui pasti sumber ledakan berasal dari mana. Namun, polisi dan tim medis serta ambulance sudah terjun ke lokasi kejadian. (*)