Debat Terbuka Kedua Pilgub NTT, 4 Paslon Janjikan Tata Birokrasi dan Berantas Korupsi

Empat paslon gubernur NTT menjanjikan penataan birokrasi dan pemberantasan korupsi demi NTT sejahtera

Penulis: Edy Hayong | Editor: Agustinus Sape
FACEBOOK/Andy Brahmana
Suasana debat terbuka kedua Pilgub NTT, Selasa (8/5/2018). 

Terkait dengan kondisi yang terjadi di NTT terutama data dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) tahun 2016, dimana kuota perempuan di birokrasi harus 40 persen tapi faktanya distribusi hanya 0,2 persen terutama eselon II.

BKH mengatakan, pihaknya menerapkan pola berbasiskan keadilan gender. Harmoni akan memperhatikan gender dengan hitungan matematis prioritas kaum perempuan pada posisi strategis di lingkup Setda NTT.

Pihaknya tidak abaikan perempuan tetapi dengan menerapkan sistem lelang jabatan ASN sebagai wujud komitmen untuk mengangkat derajat kaum perempunan NTT.

Litelnoni menambahkan, sesuai regulasi yang ada tentu perlu kaum perempuan harus persiapkan diri, jika persyaratan terpenuhi maka lelang jabatan atau posisi apapun sudah harus siap. Harmoni akan memberi kesempatan tidak mengabaikan tetapi tentu melalui uji kompetensi.

Paslon Viktori-Joss terkait pertanyaan soal peningkatan kinerja dengan pemberian penghargaan atau renumerasi bagi ASN, Josef Nae Soi mengatakan, indikator kinerja selama ini memang jalan di tempat.Pihaknya melakukan analisa jabatan sesuai beban kerja.

Dirinya sepakat SOP yang transparan sehingga ASN bisa mengetahui apa yang harus dikerjakan dan bertanggung jawab pada siapa, alur harus jelas.

Pihaknya juga akan memberikan reward selain gaji dan tunjangan, juga perlindungan pada ASN.

Viktor menambahkan, ASN adalah motor penggerak birokrasi. Birokrasi tidak akan jalan jika tidak ada ASN. Birokrasi adalah aset terbesar. ASN harus dipersiapkan dengan baik sehingga pola pikir diperhatikan. Pihaknya membangun sistem bukan dengan pendekatan suku, agama.

Pada segmen terakhir closing statement, BKH atas nama Harmoni menegaskan, bagi paketnya birokrasi adalah perkakas negara yang paling penting untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat NTT.

"Kami pastikan akan bangun NTT yang kuat, akuntabel dengan berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ASN," ujarnya.

Sementara Viktor Laiskodat pada closing statement menegaskan, dirinya selama ini dianggap keras, namun dengan latarbelakang pengusaha dan politisi, paketnya menerapkan pola dream team untuk bangun NTT.

Kerja sama itu penting untuk memajukan NTT karena daerah ini membutuhkan pemimpin yang bebas KKN dan berintegritas. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved