Di Desa Alas, Ada Mobil yang Bisa Dipakai untuk Angkut Hasil Bumi
Di Desa Alas, Kecamatan Kobaliman Timur, Kabupaten Malaka, ada mobil yang bisa dipergunakan untuk mengangkut hasil bumi masyarakat.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Laporan Wartawan POS KUPANG.COM, Teni Jenahas
POS KUPANG.COM, BETUN - Di Desa Alas, Kecamatan Kobaliman Timur, Kabupaten Malaka, ada mobil yang bisa dipergunakan untuk mengangkut hasil bumi masyarakat.
Penggunaan mobil yang diberi nama mobil BUmdes itu dilakukan menyusul adanya kebijakan Pemerintah Desa Alas untuk membantu masyarakat petani setempat.
Baca: Marsel Petu Ajak Simpatisan dan Masyarakat Ende Menangkan Paket Victory Jos dalam Pilgub NTT 2018
Baca: Kejari Ende Selamatkan Kerugian Negara Sebesar Rp 800 Juta dari Tangan Koruptor
Baca: Hari Kedua USBN, Siswa Perempuan Ini Curhat Tentang Soal Sosiologi
Baca: Sudah Setahun, Dapil Empat di Sikka Kehilangan Wakilnya di DPRD, Tapi Proses PAW Belum Jelas
Selain operasional untuk kepentingan bumdes, mobil juga dipakai untuk kegiatan sosial kemasyarakatan sehingga bisa meringankan sedikit beban masyarakat.
Kepala Desa Alas, Cyiprianus Nahak Bauk mengatakan hal itu kepada Pos Kupang.com, saat ditemui di Betun, Selasa (20/3/2018).
Menurut Bauk, ketika ada masyarakat yang berduka, mobil bumdes bisa dipakai untuk membantu mengangkut air. Begitu juga ketika ada masyarakat yang hendak mengangkut hasil bumi bisa memanfaatkan mobil bumdes. Biaya yang dibebankan hanya sebatas uang BBM.
Baca: Ludes Terbakar, Empat Rumah Warga di Sumba Timur, Penyebabkan Sepele
Baca: Polisi Muda Ini Ajak Ratusan Pelajar SMAN 1 Reok Sikapi Hoax Dengan Cara Ini
Baca: Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan Pantau Potensi Wisata dan Maritim di Labuan Bajo
"Selain untuk urusan di Bumdes kita juga manfaatkan mobil ini untuk kegiatan kemasyarakat. Kita membantu masyarakat agar beban mereka di bagian transportasi bisa lebih ringan," kata Bauk.
Bauk membuat kebijakan seperti itu karena Desa Alas merupakan desa di wilayah perbatasan yang jarak dengan Kota Kabupaten sekitar 40 kilometer.
Ketika masyarakat berangkat ke kota menggunakan angkutan umum maka biayanya mencapai Rp 25.000 per orang, sedangkan ketika menggunakan mobil bumdes hanya dengan biaya Rp 10.000 per orang.
Baca: Gila! Suami Ini Minta Uang Puluhan Juta Setelah Gerebek Istri dengan Selingkuhan di Hotel
Baca: Hei Pria, Jangan Mengejar Wanita dengan Cara Murahan, Ganti Strategi, Ini Tipsnya
Baca: Perempuan Itu Benar-benar Aneh, Coba Baca Fakta Ini dan Anda Pasti Menyetujuinya
Bauk mengatakan, keberadaan mobil bumdes sangat membantu masyarakat di Alas. Ia tidak pilih kasih dalam memberikan pelayanan pemanfaatan mobil.
Bauk mengatakan, Desa Alas memiliki Bumdes yang begerak di penampungan hasil bumi, dan usaha sewah pakai kursi.
Usaha hasil bumi itu seperti, jagung, kacang hijau, jambu mente dan bawang. (*)