ASTAGA! Tiga Proyek Tahun 2017 di Sikka Tak Rampung Tapi Dilaporkan 100 Persen
Lebih fatal pembangunan turap pengaman di Kali Aeliba, Desa Magepanda dilaporkan 100 persen.
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Eginius Mo’a
POS KUPANG.COM|MAUMERE - Tiga proyek pemerintah Kabupaten Sikka tahun 2017 dilaporkan telah selesai 100 persen dipertanyakan Fraksi PDIP DPRD Sikka, dalam rapat pemandangan fraksi atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) APBD Sikka 2017
“LPKPJ Bupati Sikka 2017 bagaikan raport berisi nilai atas prestasi dan kegagalan. Jika LKPJ ini disandingkan dengan realitas lapangan, ada sejuta kisah ketika kita mendengar keluhan rakyat,” kata Ketua Fraksi PDIP, Darius Evensius, membacakan tanggapan fraksinya, dalam sidang di DPRD Sikka, Jumat (9/3/2018).
Baca: Bastian Fernandez Sebut Panwas Bukan Petugas Penertiban Alat Pegara Kampanye
Even membeberkan proyek air minum bersih di Desa Bhera, Kecamatan Mego, tidak memberikan manfaat untuk masyarakat. Dalam LKPJ menyatakan 100 persen dan masyarakat sudah menikmatinya.
Kejadian sama, kata Even, terjadi pada pembangunan bak reservoar di Wutik, Kecamatan Koting. Realiasasi fisik sekitar 50 persen, dilaporkan 100 persen.
Pembangunan jalan Nangablo –Detuara di Desa Nirangkliung, dalam LKPJ dinyatakan 100 persen, di lapangan masih tersisa 150-an meter tidak diselesaikan.
Lebih fatal pembangunan turap pengaman di Kali Aeliba, Desa Magepanda dilaporkan 100 persen.
Usianya mungkin belum sampai enam bulan, sudah rusak berat diduga buruknya kualitas.
Baca: Meski Puji Bupati Ansar, Fraksi Nasdem Sebut Wajah Pemerintah Tercoreng Karena Hal Ini
“Waktu empat tahun tidak singkat, jika kita serius dan total bekerja untuk rakyat secara sungguh-sungguh.
Seharusnya di tahun keempat ini, geliat dan pembangunan ekonomi di Sikka sudah mulai membaik, kemandirian dan kesejahteran rakyat sesuai visi,
PAD meningkat signifikan, pendapat rakyat membaik, hasil pertanian dan perkebunan dapat memberkan kesejahteraan petani dan swasembda.
Hasil perikanan mendatangkan kesejahteraan nelayan,” ujar Even.
Baca: MANTAP! SMKN Kokar Perintis Uji Sertifikasi Kompetensi di Kabupaten Alor
Menurut Even, fakta bicara lain. Gerak pembangunan masih seperti itu-itu saja, normal-normal saja, bahkan banyak proyek dan program pembangunan untuk rakyat tidak serius dan tidak tuntas dikerjakan.
Masih setengah-setengah bahkan lebih pada polesan kosmetik yang namanya pencitraan.
Rapat dipimpin Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPRD Sikka, Donatus David, S.H, dihadiri Plt Bupati Sikka, Drs.Paolus Nong Susar, menjadi arena evaluasi wakil rakyat jelang akhir pemerintahan ini. (*)