SDI Lewopao Diblokir Warga, Bupati Flotim ke Lokasi Bertemu Tokoh Adat, Hasilnya Mengagumkan
Aksi pertama Desember 2017. Dua kali per 2018, terakhir Selasa (6/2/2018) memblokir jalan masuk ke sekolah.
Penulis: Felix Janggu | Editor: Agustinus Sape
Laporan Wartawan Pos Kupang.com, Feliks Janggu
POS-KUPANG.COM|ADONARA - Petrus Ola Mangu, tokoh adat Lewopao, Kecamatan Adonara Tengah, Flores Timur sudah tiga kali melakukan aksi pemblokiran SDI Lewopao Flotim.
Aksi pertama Desember 2017. Dua kali per 2018, terakhir Selasa (6/2/2018) memblokir jalan masuk ke sekolah.
Sudah beberapa kali dilakukan upaya penyelesaian. Namun masalah itu tak kunjung selesai.
Bupati Flotim Antonius Hubertus Gege Hadjon pun memutuskan turun langsung menemui Petrus Ola Mangu, Selasa petang (6/2/2018).
Baca: Uskup Weetabula Berkati Paket HARMONI, Titip Masalah Kemiskinan
Bupati Anton didampingi Ketua PKK Flotim Lusia B.Gege Hadjon, Kadis PKO Bernard Beda Keda, Kepala Badan Keuangan Daerah Ramli Bapa Laot dan Kasat Pol PP Donatus Kopong Weran, Camat Adonara Tengah Valentinus Basa dan beberapa tokoh masyarakat setempat.

Kehadiran Bupati Anton disambut hangat oleh Ola Mangu dan istri.
Uniknya, bupati Anton tidak segan duduk di dapur kediaman Ola Mangu dan bersenda gurau dengannya.
Baca: Ular Piton Kenang-kenangan Bikin Geger Satu Sekolah, Lepas dari Kandangnya di Kelas
Bupati lebih banyak tersenyum. Tanpa ditanya, kesempatan inilah yang dipakai Ola Mangu untuk menjelaskan duduk persoalan pemblokiran pintu masuk sekolah itu.
Ola Mangu mengungkapkan perasaan tidak enaknya sampai Bupati Anton harus turun menyelesaikan masalah ini.
Namun Ola Mangu terlihat senang dengan kehadiran bupati dan mengutarakan alasan di balik pemblokiran jalan itu.
Menurut Ola Mangu, pemblokiran itu cara yang ditempuhnya untuk mendesak pemerintah segera menyelesaikan persoalan lahan sekolah itu.
Setelah pembicaraan santai di dapur kediamannya, Ola Mangu pun berinisiatif bersama Bupati Anton membuka palang bambu di pintu masuk halaman sekolah.