Breaking News

Lembata Kehabisan Alat Pengaman, Pertanda Apa?

Tingginya penggunaan kondom mengindikasikan bahwa kebutuhan akan alat kontrasepsi tersebut amat tinggi.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Alfons Nedabang
Kompas.com
ilustrasi alat pengaman 

Baca: TKW Ini Diperkosa Lalu Dibunuh di Malaysia, Jasadnya Baru Dikirim Kemarin

Kegiatan terakhir launching Kampung KB tersebut dilakukan Bupati Sunur di Balauring, Kecamatan Omesuri, Hadakewa di Kecamatan Lebatukan dan Labanobol di Belang, Kecamatan Nubatukan.

Launcing tiga Kampung KB tersebut dilakukan dalam dua hari berturut-turut, yakni Kamis dan Jumat (30/11-1/12/2017).

Ben Makin menyebutkan, penetapan Kampung KB itu dilakukan melalui sejumlah syarat.

Salah satunya, adalah desa tersebut memiliki jumlah pasangan usia subur (PUS) relatif banyak.

Baca: Kasus Laka Lantas Delvis di Sumba Timur Sudah Selesai

Banyaknya PUS itulah yang mendorong pemerintah untuk melakukan intervensi melalui program tersebut.

"Program ini hadir untuk membantu masyarakat merencanakan kehidupan secara baik. Perencanaan itu dimulai dari bagaimana membentuk keluarga, hadirnya buah hati, mendidik anak-anak hingga keluarga itu hidup sejahtera," ujarnya.

Menurut dia, salah satu kunci keberhasilan masyarakat dalam merenda hidup sejahtera, adalah bagaimana masyarakat merencanakan hidup secara baik.

Baca: KPK Limpahkan Berkas Setya Novanto ke Pengadilan Tipikor

Perencanaan itu harus dimulai sejak sepasang pria dan wanita sepakat hidup bersama dalam sebuah keluarga.

Sejak komitmen itu disepakati untuk dilalui, diharapkan pasangan tersebut sudah mulai merencanakan dua anak cukup tanpa membedakan laki-laki atau perempuan, merencanakan pendidikan anak-anak bahkan nasib dan masa depan mereka. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved