Menteri Pemberdayaan Perempuan Ingatkan Guru dan Orang Tua Jangan Memukul Anak

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Servan Mammilianus

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise, mengingatkan para guru sekolah dan semua orang tua agar tidak boleh memukul anak-anak atau melakukan kekerasan dalam bentuk apapun.

Saat ini, kata dia, banyak anak-anak sekolah di Indonesia yang sudah berani melaporkan gurunya sendiri karena melakukan kekerasan. Sejumlah guru yang terbukti bersalah juga sudah banyak yang di penjara.

Dia menyampaikan itu saat bertemu dengan sejumlah anak sekolah dan guru-guru di Labuan Bajo, tepatnya di Lapangan Sekolah SMAK Santu Ignatius Loyola, Rabu (22/11/2017) sore.

"Sekarang di seluruh Indonesia, guru-guru sudah banyak yang masuk penjara. Anak-anak melapor guru-gurunya. Ini Menteri tidak mengarang cerita. Laporan tiap hari masuk ke Ibu Menteri. Dalam undang-undang Perlindungan Anak sudah ditegaskan, tidak boleh memukul anak-anak. Tidak boleh melakukan kekerasan fisik, psikis dan tidak boleh melakukan kekerasan seksual," kata Yohana dihadapan para pelajar dan guru-guru.

Dia menambahkan, saat ini yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kekerasan seksual kepada anak-anak di bawah umur, termasuk kepada anak terlantar.

Dia menegaskan, sesuai dengan undang-undang nomor 23 tahun 2014, Pemerintah Daerah wajib memberikan perhatian kepada anak-anak.

Pemerintah Daerah harus melayani keinginan dan permintaan anak-anak yang berkaitan dengan upaya tumbuh kembang dan peningkatan kreatifitas anak-anak.

Sekda Mabar, Rofinus Mbon saat itu memberikan apresiasi atas kunjungan Menteri Yohana ke Labuan Bajo.

"Semoga dengan kunjungan Ibu Menteri akan semakin memotivasi semua komponen di daerah ini dalam melindungi anak-anak," kata Rofinus.(*)