Siswi SMP Bakar Diri
Wabup Manggarai Prihatin, Ini Pelajaran untuk Kita Semua Agar Memperhatikan Anak-anak
Wabup Madur bersama Asisten I Setda Manggarai, Frans Kakang, langsung menyambangi rumah duka di Jalan Arabika
Penulis: Aris Ninu | Editor: Agustinus Sape
Laporan Wartawan Pos-Kupang.com, Aris Ninu
POS-KUPANG.COM, RUTENG - Intan Leda, siswi kelas II SMP, nekat membakar diri hingga meninggal di kamar mandi rumahnya di Jalan Arabika, Kelurahan Tenda, Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Kamis (26/10/2017) pagi.
Kabar tentang musibah itu segera sampai di telinga Wakil Bupati Manggarai, Drs.Victor Madur.
Baca: Siswi SMP di Manggarai Bakar Diri di Kamar Mandi
Wabup Madur bersama Asisten I Setda Manggarai, Frans Kakang, langsung menyambangi rumah duka di Jalan Arabika, Kelurahan Tenda, Kamis (26/10/2017) siang.
“Terus terang, begitu ada warga yang memberi tahu, saya kaget. Saya prihatin. Kejadian ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua untuk menjaga anak-anak kita," kata Madur kepada Pos Kupang.com.
"Mari kita orangtua, sekolah dan lingkungan awasi anak-anak kita. Kejadian ini sungguh membuat kami dari pemerintah prihatin. Yang jelas, kami pemerintah akan beri perhatian kepada keluarga korban. Tetapi ke depan kejadian ini jangan lagi terjadi,” kata Madur.
Di rumah duka, Wabup sempat menyalami ibu korban yang terus menangis dan tertidur di lantai kamar tamu. Isak tangis dan ratapan duka membuat Wabup Madur sempat meminta sang ibu untuk tetap kuat.
Baca: Tak Hanya Intan Leda, Inilah 7 Kasus Bunuh Diri di Manggarai. Dua di Antaranya Aparat Kepolisian
Kadis PPO Manggarai, Maksimus Gandur, ketika dihubungi Pos-Kupang.com di Ruteng, Kamis (26/10/2017) malam, mengaku sudah mendapat laporan dari warga dan pihak sekolah.
“Bagi kami kejadian ini sungguh mengejutkan. Ke depan saya selaku Kadis PPO Manggarai akan meminta semua kepala sekolah dan guru SMP di Manggarai agar lebih memperhatikan sikap dan perilaku anak-anak di sekolah," kata Gandur.
"Orangtua harus memberi tahu kepada guru kalau di rumah anaknya sedang memiliki masalah. Sebaliknya, di sekolah guru harus memberi tahu masalah yang dihadapi anak kepada orangtua," kata Gandur.

Dia menekankan semua pihak untuk berperan.
"Pendidikan sekarang ini harus melibatkan orangtua, guru dan lingkungan. Kalau anak tidak ke sekolah harus lapor kepada guru. Orangtua harus memiliki peran membimbing anak-anak. Jika anak ada masalah di rumah harus dicari jalan keluar."
"Oleh karena itu, di sekolah perlu ada pendampingan anak-anak agar jangan menyelesaikan masalah dengan cara yang tidak benar,” kata Gandur.