Butuh Rp 18 Miliar untuk Bangun Jalan Pasca Gempa Lembata
Ruas jalan yang dibangun, mulai dari Desa Waimatan menuju Desa Lamagute. Saat ini kondisi ruas jalan tersebut rusak terbelah.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Alfons Nedabang
Laporan Wartawan Pos Kupang.com, Frans Krowin
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Pemerintah Kabupaten Lembata membutuhkan anggaran Rp 18 miliar lebih untuk membangun jalan yang rusak akibat gempa bumi.
Ruas jalan yang dibangun, mulai dari Desa Waimatan menuju Desa Lamagute. Saat ini kondisi ruas jalan tersebut rusak terbelah.
"Kalau ruas jalan yang rusak di antara dua desa itu, sepanjang 2,3 km. Di atas ruas jalan itu, ada titik tertentu yang kondisi jalannya terbelah-belah. Nah kerusakan itulah yang akan diperbaiki," jelas Kepala Dinas PU, Tata Ruang dan Perhubungan Kabupaten Lembata, Paskalis Tapobali di Lewoleba, Jumat (20/10/2017).
Menurut Paskalis, anggaran mencapai Rp 18 miliar karena rencana ruas jalan tersebut dibangun hotmix.
Baca: Pemerintah Kabupaten Lembata Tawarkan Tiga Opsi kepada Para Pengungsi Gempa Bumi
Tapi kalau pembangunannya bukan hotmix, maka biaya yang dibutuhkan pun tentunya kurang dari itu.
Dengan anggaran sebanyak itu, lanjut dia, ruas jalan yang kini rusak oleh gempa, akan dapat diperbaiki.
Perbaikannya harus dilakukan sehingga memudahkan akses dari dan ke desa itu di wilayah Kecamatan Ile Ape maupun Kecamatan Ile Ape Timur.
Baru-baru ini, lanjut dia, pihaknya telah menerjunkan tim teknis ke lokasi bencana.
Tim itu bertugas melakukan pendataan terkait kerusakan berikut melakukan kalkulasi anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaikinya.
Baca: 26 Desa di Sekeliling Gunung Lewotolok Terdampak Gempa
"Jadi, kalau ruas jalan yang rusak itu dihotmixkan, maka biaya yang dbutuhkan Rp 18 miliar lebih. Tapi kalau jalannya dibuat bukan hotmix, maka anggaran tentu kurang dari itu," ujar Paskalis.
Dia menyebut ada dua opsi untuk pekerjaan perbaikan jalan.
Pertama, memperbaiki kerusakan dengan tetap menggunakan jalan yang ada.