Warga Kolisia B Sempat Anggap Markus dan Yohanes Gila. Namun Hasil Karyanya Buat Warga Kagum
Ini kisah sukses dari petani jagung yang menanam jagung pada musim panas. Semula mereka dianggap gila
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Marsel Ali
Penanaman jagung kerjasama BPTP NTT dengan Kelompok Tani Karya Bersama Mandiri didukung Prisma, lembaga dana bantuan khusus penanaman jagung dari pemerintah Australia.
Peneliti BPPTP NTT, Helena da Silva, menjelaskan jagung srikandi kuning dipanen ini punya keunggulan nilai kandungan protein atau QPM (qualitiy protein mice) sejumlah 150 kali dibanding jagung biasa dan daya tahannya lebih lama.
Ia memuji kerja keras petani dan bimbingan petugas penakar benih sehingga panen sangat baik.
"Semua orang boleh makan, nilai lebih protein bisa tergantikan jika makan jenis jagung lamuru yang harus ditambah dengan lauk," ujar Helena.
Menurut Helena, 6,3 ton/ha benih jagung srikandi kuning yang dihasilkan ini telah mampu mendukung pengembangan jadi lebel biru 251,4 ha, jika setiap hektar ditanaam 25 kg.
"Kalau nanti kita tanam lagu, kita panen lebel biru. Ini kelas benihnya masih diatas," ujar Helena. (*)