Wah, Ada Empat Tips Memata-matai Orang Kaya Kekinian, Ini Lho Caranya!
Ya, orang yang berduit adalah mereka yang gemar belanja barang-barang mahal sebagai penanda bahwa mereka golongan kelas atas.
Di Indonesia, kita juga bisa melihat orang-orang kaya ini lebih memilih mengenakan barang-barang yang tak mencolok.
Sebut saja pengusaha yang kini menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Ke mana-mana dia menenteng tas anyaman buatan UMKM asal Bawean.
Dalam kaitannya dengan politik, orang-orang berduit ini biasanya memiliki aspirasi yang sedikit berbeda.
Sekedar contoh, jika aspirasi kebanyakan orang di negara berkembang lebih banyak terkait dengan isu seputar ekonomi dan kesejahteraan, orang berduit punya isu lain.
Mereka kerap menyuarakan isu tidak bersentuhan dengan urusan perut dan dapur.
Ya, mereka punya utopia sendiri terkait bagaimana seharusnya masyarakat yang ideal itu.
Punya Smartphone Pertanda Kaya?
Buku The Sum of Small Things: A Theory of the Aspirational Class, setidaknya memang ada benarnya.
Bahwa, orang berduit di era kekinian tidak selalu identik dengan barang-barang mewah.
Justru, mereka lebih memilih menjadikan diri sendiri lebih baik, lebih sehat, lebih bahagia, tanpa harus memamerkan kekayaan ke orang lain.
Sebaliknya, mereka yang pendapatannya pas-pasan-lah, yang terobsesi dengan conspicuous consumption.
Tak hanya fesyen, namun juga gawai. Celakanya, barang-barang tersebut kebanyakan diperoleh melalui utang.
Seorang kawan yang bekerja di perusahaan fintech bercerita, betapa kuota kredit tanpa agunan (KTA) dengan bunga tinggi sudah habis karena banyaknya nasabah yang mengajukan permintaan pinjaman.
Fasilitas tersebut digunakan untuk membeli barang-barang konsumsi, seperti halnya gawai dan lainnya.