Kelangkaan Semen Hadang Pembangunan Bendungan Raknamo
realisasi secara umum realisasi fisik Bendungan Raknamo hingga 23 September 2017 telah mencapai 95,92 persen terhadap total kontrak
Penulis: Ferry Ndoen | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Ferry Ndoen
POS KUPANG.COM, KUPANG - Kelangkaan semen yang terjadi di wilayah NTT akhir akhir ini ternyata ikut mempengaruhi proyek pembangunan Bendungan Raknamo, di Kabupaten Kupang.
Hambatan yang ikut berdampak pada pekerjaan proyek Bendungan Raknamo terkait kelangkaan semen di pasaran di NTT, khususnya pada item pembangunan jalan inspeksi yang masih belum terselesaikan pekerjaan di lapangan sekitar 500 meter dari total jalan inspeksi bendungan sepanjang 8,7km.
Hal ini dikemukakan Ir. Wali dari PT Waskita Karya (WK) saat penjelasan pers, di Gedung Unit Pelaksanaan Operasional Bendungan Raknamo, di Desa Raknamo, Kabupaten Kupang, Sabtu (23/9/2017) siang.
"Kebutuhan semen masih sekitar 480 ton. Kita ada MoU dengan PT Semen Kupang. Namun seperti yang kita ketahui bersama beberapa waktu terakhir terjadi kelangkaan stok semen di pasaran. Kita pun terpaksa harus membeli semen dengan sistem zak dan harus antre. Ini pung harus antre berhari-hari baru bisa dapat semen di pasaran. Namun jumlah ini pun tidak mencukupi. Akibatnya yang bisa dikerjakan setiap hari sekitar 50-60 meter. Padahal untuk pekerjaan 500 meter bisa diselesaikan dalam tempo tiga hari jika stok semen mencukupi," jelas Wali.
PPK Bendungan Raknamo, Ir. Fengky Welkis terlebih dulu memandu acara penjelasan pers namun penjelasan secara rinci dijelasakan lebih lanjut Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) NT II, Ir. Agus Sosiawan, ME kepada rekan wartawan media cetak dan elektronik yang hadir pada cara jumpa pers tersebut.
Turut hadir, Kepala Seksi Pelaksanaan BWS NT II, Constandji Nait, SP, MPSDA, Kasatker Operasi dan Pemeliharaan (OP). Ir, Fernando Rajgukguk, MT, Kasatker PJPA, Ir. Yayat Sumaryat, MT, PPK Irigasi dan Rawa I Wilayah Timor dan Kepulaun, Ruben Riwu, ST, M.SDA, PPK Irigasi dan Rawa II Wilayah Flores, Frids Bale, ST, Msi.
Agus Sosiawan menjelaskan,
dengan deviasi plus 48,97 persen.
Sedangkan realisasi terhadap pagu anggaran 2017 fisik 100 persen. "Musim hujan tahun ini sudah dilakukan penampungan sesuai instruksi dari pusat," ujar Agus Sosiawan. (fen)
