El Tari Memorial Cup 2017

Tidak Boleh Ada Richo Andrean di Stadion Marilonga Ende

Remaja berusia 21 tahun yang sempat koma selama empat hari ini sebenarnya ingin menyelamatkan suporter lain yang dikeroyok

Editor: Dion DB Putra
pos kupang
Suporter memadati Stadion Marilonga, Ende, Sabtu (22/7/2017). 

 Satu hal yang layak menjadi kecemasan kita bersama adalah mulai maraknya ujaran-ujaran kebencian (hate speech) terhadap tim tertentu yang notabene juga adalah identitas dari daerah tertentu pula. Mirisnya lagi, ujaran-ujaran kebencian seperti ini sedikit-banyak sudah bisa terpantau di media sosial; media dimana norma dan nilai seringkali kalah pamor dari asas `bebas yang sebebasnya' sehingga sulit dipertangungjawabkan.

Saya sendiri sering menonton ETMC 2017 melalui streaming youtube, dan pada salah satu pertandingan yang ditonton, betapa sedihnya saya ketika membaca live chat yang ada di streaming youtube tersebut berisi caci maki, bullying di sana-sini, ujaran kebencian dan sejumlah olokan yang sebenarnya merendahkan martabat manusia.

Saya hanya membayangkan: mereka semua anak NTT, dan apa yang terjadi bila orang-orang yang saling mencaci maki, saling mem-bully dan saling mengolok-olok ini bertemu dalam sebuah arena peperangan bernama Stadion Marilonga. Akan ada darah yang tertumpah. Itu sudah pasti! Bagi anak NTT yang cinta damai dan punya nurani, kita tentu saja mengharapkan kasus Richo Andrean tidak terjadi di Stadion Marilonga. Forza sepakbola NTT. *

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved