600 Burung Berkicau di Mapolres Kupang Kota
Meski halaman belakang Mapolresta yang menjadi lokasi penyelenggaraan hanya ditumbuhi empat batang pohon, namun kicauan merdu burung-burung membuat su
Penulis: Alfons Nedabang | Editor: Alfred Dama
Anthon Cristanto mengatakan, kegiatan seperti ini akan berlanjut agar para kicau mania semakin termotivasi memelihara burung.
Menurutnya banyak burung lokal NTT di bawa ke luar sehingga harga burung menjadi mahal. Apalagi ada kabar pembelian burung-burung NTT menggunakan sistim ijon.
"Kalau sering lomba seperti ini, burung tidak dijual. Kalau ada event seperti ini, ada yang mau berternak burung. Dulu orang berburu burung untuk dimakan, kini berburu burung untuk ikut lomba. Kalau sudah lomba makan orang beternak burung," ujar Anthon Cristanto.
Anthon Cristanto mengaku memiliki hobi memelihara burung. Walau baru dua bulan bertugas di Kota Kupang, dia sudah memiliki 10 ekor burung.
"Saya hobi (burung). Baru mulai lagi. Harus nyari burung lagi setelah pindah tugas. Baru dua bulan (di Kota Kupang), burung sudah sepuluh. Mau nambah terus," ujarnya sembari menambah ada seekor burung miliknya dibeli di Bajawa, Kabupaten Ngada.*
