Pendidikan, Proses yang Menyenangkan
Inovasi itu menyata dalam output yang salah satunya tampak dari testimoni yang disampaikan oleh Ibu
Dalam setiap kali proses, hal yang disampaikan sedapat mungkin merupakan hal baru; harus bersifat menantang; tapi tidak mengancam; dan yang terpenting harus merangsang emosi. Dengan demikian, otak dirangsang dengan keingintahuan yang tinggi; imajinasi ditumbuhkan dan bekerja.
Karena itu, selain lingkungan sekolah yang memang harus nyaman dan menyenangkan, peranan guru, menjadi sangat penting, kendati pun subjek utama tetap pada peserta didik. Sayangnya, berdasarkan hasil riset sebagaimana disampaikan oleh kepala LPMP NTT, Minhajul Ngabidin, S.Pd, M.Si, masih banyak guru yang malas belajar, tidak kreatif, tidak mengupdate pengetahuan dan keterampilan, alergi terhadap kompetisi, tidak mau mengejar prestasi.
Kita tentu tidak menafikan kondisi guru-guru yang memprihatinkan karena kesejahteraannya masih jauh dari harapan, masih belum layak dan sepantasnya. Namun, kalau kita mengharapkan proses belajar yang kreatif-inovatif dan menyenangkan, maka niscaya dibutuhkan juga guru cerdas, yang memiliki pengetahuan yang mendalam, berkinerja prefesional, dan memiliki keterampilan yang mumpuni -terkait dengan bidang ajarnya, serta hal-hal umum lainnya.
Kita mengharapkan kehadiran gura sebagai pencipta suasana belajar yang kreatif-inovatif dan menyenangkan, bukan sebaliknya menjadi momok proses (baca Feliks Tans, PK 29/05, hlm.4)
***
Kalau kita memandang pembangunan sumber daya manusia (SDM) penting dalam menggeliatkan proses pembangunan, maka pendidikan harus menjadi prioritas dengan perhatian yang prioritas pula. Karena SDM yang berkualitas yang diproduksi dari proses pendidikan yang baik, diyakini juga dapat menggaransi upaya pengentasan kemiskinan -yang saat ini masih menjadi persoalan NTT.
Untuk hal ini, kita menyitir Amartya Sen, pemenang hadiah nobel dalam bidang ekonomi: `poverty is not just a lack of money; it's not having the capability to realise one's full potensial as human being'. Bahwa kemiskinan bukan soal kekurangan uang, tetapi pada ketiadaan kapabilitas manusia untuk merealisasikan seluruh potensi yang ada padanya.
Dalam bingkai inilah, dukungan terhadap inovasi pendidikan untuk memastikan lahirnya generasi masa depan dengan SDM yang kreatif, inovatif, serta berkarakter dan berdaya saing, perlu didorong untuk bertumbuh dan didukung. LBI yang digagas dan dikreasi serta diselenggarakan oleh Timpolmas, yang sudah menunjukkan buktinya, bahkan jauh sebelumnya menjadi pembimbing tim pemenang Olimpiade pendidikan mewakili NTT, perlu didukung.
Pemerintah provinsi NTT perlu melihat ini. Kendati dalam seminar barusan, Pemprov NTT dalam hal ini Dinas Pendidikan berhalangan hadir, tetapi kehadiran Karo Kesra mewakiki gubernur membuka kegiatan seminar, menunjukkan perhatian dan kepedulian pemerintah provinsi dalam mendukung inovasi pendidikan, secara khusus inovasi LBI Timpolmas ini.
DPRD NTT tentu siap bersinergi dengan Pemprov NTT. Saat mewakili lembaga DPRD, garansi itu saya sampaikan, dengan komitmen untuk sama-sama Pemprov NTT sesuai dengan tugas dan fungsi DPRD.
Terkait fungsi pembentukan Peraturan Daerah, DPRD bersama Pemprov NTT dalam kolaborasi dengan Timpolmas dan stakeholders pendidikan, dapat merancang Peraturan Daerah atau sekurang-kurangnya Peraturan Gubernur untuk memberi bingkai regulasi, sehingga memiliki dasar legal dan kekuatan mandatori implementasinya dan terpenting andasan untuk pembiayaan, yang akan didorong melalui fungsi anggaran DPRD.
Semoga gayung bersambut untuk melahirkan pembelajaran yang invovatif, dalam terang pendidikan seabagai proses yang nyaman dan menyenangkan. Teringat Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan kita, ketika mendirikan sekolah dengan konsep `Taman Siswa'. Ini, tidak lain memberi pesan dan kesan, sekolah sebagai tempat belajar yang nyaman dan menyenangkan bagi peserta didik. Anak-anak kita akan bertumbuh dan berkarakter serta menjadi generasi penerus bangsa dalam proses pendidikan yang nyaman dan menyenangkan ini.*
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/siswa-belajar_20160915_194508.jpg)