Tiga Anak Tewas Tenggelam di Nangapanda-Flores, Wahidah Menangis Histeris Kehilangan Almuzamil
Empat orang anak meninggal dunia ketika berenang di kali Nangapanda Ende Flores Nusa Tenggara Timur.
Penulis: Romualdus Pius | Editor: Agustinus Sape

Lukas mengatakan, kejadian yang menimpa para korban adalah kecelakaan murni. Meski demikian, pihaknya akan tetap meminta keterangan para saksi.
"Untuk keterangan para saksi belum dilakukan karena keluarga masih dalam kondisi berduka," katanya.
Muhamad Setu (40), saksi mata yang melakukan penyelamatan kepada para korban setelah kejadian, mengatakan, kejadian yang menimpa delapan orang anak itu terjadi saat dia sedang mencari ikan sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.

Saat sedang mencari ikan, ia mendengar teriakan minta tolong tidak jauh dari tempat dia berada.
Mendengar teriakan tersebut, kata Muhamad Setu, dia memberitahu warga lain yang tidak jauh dari pantai.
Setelah mendapatkan kabar darinya, kata Muhamad, warga yang pada saat itu berada di darat ramai-ramai mendatangi lokasi kejadian dan berusaha memberikan pertolongan kepada anak-anak yang tenggelam.
Namun dari delapan orang anak, empat orang lainnya berhasil diselamatkan. Sedangkan dua orang telah meninggal dan dua orang lagi hilang.
Baca: Korban Tenggelam di Nangapanda Ditemukan di Nangaroro
Dari dua korban yang hilang, yakni Almuzamil (7 tahun) dan Hinayatul Fitriah, baru Hinayatul Fitriah yang sudah ditemukan hari Sabtu (8/4/2017) sekitar pukul 06.30 Wita. Sedangkan Almuzamil hingga Sabtu sore (8/4/2017) belum berhasil ditemukan. (*)