Tiga Anak Tewas Tenggelam di Nangapanda-Flores, Wahidah Menangis Histeris Kehilangan Almuzamil

Empat orang anak meninggal dunia ketika berenang di kali Nangapanda Ende Flores Nusa Tenggara Timur.

Penulis: Romualdus Pius | Editor: Agustinus Sape
zoom-inlihat foto Tiga Anak Tewas Tenggelam di Nangapanda-Flores, Wahidah Menangis Histeris Kehilangan Almuzamil
pos kupang/romualdus pius
Ibu dari Almuzalim menangis akibat kehilangan anaknya yang tenggelam di muara Kali Nangapanda, Sabtu (8/4/2017).

Laporan Wartawan Pos Kupang, Romualdus

POS KUPANG. COM,ENDE - Wahidah, istri dari Najamudin, menangis histeris atas kehilangan putranya, Almuzamil.

Sambil memeluk erat baju seragam nasional merah putih dan baju seragam pramuka peninggalan anaknya, Wahidah terus menangis menyebut nama anaknya itu. Wahidah terlihat sangat terpukul dengan kehilangan anak keempatnya itu.

Almuzamil merupakan salah satu dari delapan anak warga Warakasu, Kelurahan Ndourea, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, yang tenggelam saat sedang berenang di muara Kali Nangapanda, Jumat (7/4/2017).

Dalam kejadian itu, tiga orang tewas, satu orang hilang dan empat orang lainnya berhasil diselamatkan warga.

Najamudin, ayah dari Almuzamil yang tenggelam di muara Kali Nangapanda hanya memegang kepala saat menyaksikan proses pencarian korban, Sabtu (8/4/2017).
Najamudin, ayah dari Almuzamil yang tenggelam di muara Kali Nangapanda hanya memegang kepala saat menyaksikan proses pencarian korban, Sabtu (8/4/2017). (pos kupang/romualdus pius)

Wakapolsek Nangapanda, Aiptu Lukas Lile, ditemui di Kantor Polsek Nangapanda, Sabtu (8/4/2017), mengatakan, hari Jumat (7/4/2017) sekitar pukul 15.00 Wita, di muara Kali Nangapanda Warukasu, Kelurahan Ndorurea, Kecamatan Nangapanda, telah ditemukan dua orang anak tenggelam dan sudah meninggal dunia.

Kedua orang tersebut, yakni Aqila Fauzatunnafsi (5) alamat Warukasu, Kelurahan Ndorurea, Kecamatan Nangapanda, dan Nurisa Muhammad Palla (7).

Sementara dua orang anak, Almuzamil (7) kelas satu SD dan Hinayatul Fitriah (7) kelas satu SD belum ditemukan. Diduga keduanya terbawa arus ke laut.

Lukas kemudian menceritakan kronologi kejadian tersebut. Pada Jumat (7/4/2017) sekitar pukul 14.30 Wita, keempat anak tersebut bersama empat orang temannya mandi di muara Kali Nangapanda di Warukasu, Kelurahan Ndorurea.

Pada saat mandi, para korban diduga mengalami kecelakaan.

Saat itu, kata Lukas, saksi Muhamad Setu (40), Harun Ahmad (30) dan Adiman Arsat (28) mendengar suara teriakan ada orang tenggelam. Ketiga orang itu kemudian menuju ke lokasi dan berhasil menyelamatkan empat orang anak, yakni Tasya, Ais, Adi Baba, dan Fikar.

Lukas mengatakan, setelah menerima laporan dari warga, anggota polisi yang sedang bertugas di Polsek Nangapanda langsung mendatangi lokasi kejadian dan membawa korban ke Puskesmas Nangapanda untuk dilakukan visum.

Selain itu mencatat identitas para korban dan membantu masyarakat melakukan pencarian korban yang masih hilang.

Pada Sabtu pagi sekitar pukul 06.00 Wita, satu korban tenggelam atas nama Hinayatul Fitrah berhasil ditemukan tim perahu motor nelayan yang ikut melakukan pencarian.

Sedangkan satu korban lainnya, Almuzamil (7) hingga Sabtu sore (8/4/2017) belum berhasil ditemukan.

Lukas mengatakan, kejadian yang menimpa para korban adalah kecelakaan murni. Meski demikian, pihaknya akan tetap meminta keterangan para saksi.

"Untuk keterangan para saksi belum dilakukan karena keluarga masih dalam kondisi berduka," katanya.

Muhamad Setu (40), saksi mata yang melakukan penyelamatan kepada para korban setelah kejadian, mengatakan, kejadian yang menimpa delapan orang anak itu terjadi saat dia sedang mencari ikan sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.

Warga beramai-ramai mendatangi Pantai Nangapanda menyaksikan proses pencarian korban yang tenggelam di muara Kali Nangapanda, Sabtu (8/4/2017).
Warga beramai-ramai mendatangi Pantai Nangapanda menyaksikan proses pencarian korban yang tenggelam di muara Kali Nangapanda, Sabtu (8/4/2017). (pos kupang/romualdus pius)

Saat sedang mencari ikan, ia mendengar teriakan minta tolong tidak jauh dari tempat dia berada.

Mendengar teriakan tersebut, kata Muhamad Setu, dia memberitahu warga lain yang tidak jauh dari pantai.

Setelah mendapatkan kabar darinya, kata Muhamad, warga yang pada saat itu berada di darat ramai-ramai mendatangi lokasi kejadian dan berusaha memberikan pertolongan kepada anak-anak yang tenggelam.

Namun dari delapan orang anak, empat orang lainnya berhasil diselamatkan. Sedangkan dua orang telah meninggal dan dua orang lagi hilang.

Baca: Korban Tenggelam di Nangapanda Ditemukan di Nangaroro

Dari dua korban yang hilang, yakni Almuzamil (7 tahun) dan Hinayatul Fitriah, baru Hinayatul Fitriah yang sudah ditemukan hari Sabtu (8/4/2017) sekitar pukul 06.30 Wita. Sedangkan Almuzamil hingga Sabtu sore (8/4/2017) belum berhasil ditemukan. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved