Prospek dan Passion Sekolah Sepak Bola
Salah satu topik pembicaraan kami bersama coach RD adalah bagaimana mengggairahkan lagi sepak bola NTT yang
Mereka dibentuk bukan hanya menjadi seorang pemain sepak bola yang bisa meraih juara dengan aneka teknik dan taktik tetapi juga diasah beragam nilai kehidupan: disiplin, loyalitas, respek, kemandirian, kerja sama, sportivitas, pengorbanan dan bela rasa. Spirit juara ditanam, namun spirit nilai kehidupan juga ditabur. Inilah esensi sekolah sepak bola.
Passion
Hari ini ketika Messi, Iniesta, Pique menjadi bintang sepak bola, itu bukan kebetulan. Mereka telah melalui proses menjadi kunang-kunang, lilin hingga akhirnya menjelma menjadi bintang. Sekolah sepak bola adalah wadah berproses. Di sini, poison (racun) dibuang. Egoisme, pesimisme, mental enak, kehilangan respek, tak beraturan adalah racun-racun hidup yang mesti dieliminir. Sebaliknya, passion dihidupkan.
Passion itu pengorbanan, daya juang, daya tangkap, daya tanggap, daya bathin yang terus dilestarikan. Itulah passion sekolah sepak bola. Investasinya jangka panjang, 10 -15 tahun kemudian baru dirasakan. Pembinaan sekolah sepak bola usia dini tidak instan. Bukan untuk juara saat ini, tetapi menjadi jawara nanti. Perlu kesabaran.
Menghargai proses hingga sederet pengorbanan harus dilalui sebelum meraih bintang.Sebagai Ketua Bidang Sport Intelligence PSSI, pengalaman melihat SSB di Eropa sangat berharga dalam menata pembinaan sekolah-sekolah sepak bola tanah air. Menjadi bintang seperti Messi bukanlah hal mustahil.
Toh, ia pernah menjadi semacam kunang-kunang kecil. Anak-anak Indonesia, anak-anak NTT, anak-anak perbatasan bisa menjadi seperti Messi suatu saat nanti. Semua butuh kesabaran. Butuh proses. Poison dibuang. Passion dihidupkan. Yah, sekolah sepak bola adalah soal passion. No pain no gain. Tak ada kesuksesan tanpa pengorbanan. Mudah-mudahan, sekolah sepak bola di tanah air, di NTT dapat menghasilkan bintang-bintang sepak bola di masa depan; bintang di lapangan hijau dan bintang dalam medan kehidupan. Secara khusus, saya menyampaikan proficiat dan selamat atas diresmikannya SSB Bali United Kristal tanggal 25 Maret 2017.
Membangun SSB adalah merintis suatu jalan sunyi. Ketegaran melewati kelok-kelok passion. Dibutuhkan keberanian karena investasinya bukan saat ini dan kini (hic et nunc) tetapi jangka panjang dan mungkin lama. Bung David Fulbetus telah memulai jalan ini. Kita mempunyai mimpi yang sama, menabur harapan anak-anak NTT melalui sepak bola hingga meraih bintang; bintang di lapangan hijau pun bintang di medan kehidupan. Proficiat! *