Ada Al Quran dari Kulit Kayu Berusia Ratusan Tahun Tersimpan di Alor NTT
Al Quran ini terbuat dari kulit kayu. Diperkirakan telah berusia 500 tahun. Konon Al Quran ini dibawa dari Ternate.
POS KUPANG.com, KALABAHI - Tak hanya wisata alam yang mempesona, Alor Nusa Tenggara Timur juga memiliki destinasi wisata budaya dan religi yang unik.
Seperti keberadaan Alquran dari kulit kayu yang sudah berusia ratusan tahun, dan kehidupan suku pedalaman dengan puluhan bahasa daerahnya.
"Semua destinasi ini saling mendukung satu dengan lainnya yang membuat Alor menjadi salah satu daerah wisata unggulan di Nusa Tenggara Timur," katan Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu, Selasa (28/3/2017).
Baca: Tak Usah Khawatir Penginapan di Alor NTT, Ini Daftarnya . . .
Al Quran berusia ratusan tahun ini berada di Desa Alor Besar, Kecamatan Alor Barat Laut. Al Quran ini terbuat dari kulit kayu. Diperkirakan telah berusia 500 tahun. Konon Al Quran ini dibawa dari Ternate.
Kitab suci agama Islam dari kulit kayu dengan pembungkus berupa kotak kayu.
Al Quran ini dibawa oleh Sultan Iang Gogo bersama empat saudaranya, yakni Ilyas Gogo, Djou Gogo, Boi Gogo dan Kimales Gogo.
Baca: Ini Waktu Terbaik Menyelam di Laut Alor
Pada masa Kesultanan Baabulah, lima bersaudara berlayar dari Ternate dengan menggunakan perahu layar bernama “Tuma Ninah” yang berarti berhenti atau singgah sebentar.
Kelimanya menyinggahi daratan Alor untuk pertama kalinya di Vetelei, Tanjung Bota, Desa Alila, Kecamatan Alor Barat Laut.
Mereka berlima meneruskan perjalanan dan singgah di Tang-tang (sekarang Desa Aimoli), yang kemudian bertemu dengan Raja Baololong (Raja Bungabali).
Baca: 5 Makanan Khas Alor yang Wajib Anda Cicipi
Dalam pertemuan itu mereka saling bertukar cinderamata. Lima Gogo bersaudara memberikan sebuah Nekara atau Al Quran dari kulit kayu, sementara raja Baololong menghadiahkan pisau khitan. (bet/kompas.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/al-quran-kulit-kayu-alor_20170329_114147.jpg)