Berita Kota Kupang
VIDEO: CEO Tidal Brigde Paparkan Progres dan Desain Pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah
biaya pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah yang menghubungkan Larantuka-Pulau Flores dengan Pulau Adonara ditanggung pemerintah Belanda
Penulis: maksi_marho | Editor: Rosalina Woso
Laporan Wartawan Pos Kupang, Maxi Marho
POS KUPANG.COM, KUPANG -- CEO Tidal Brigde dari Belanda, Erik Van Den Eijnden dan rekannya Andreas, memaparkan progres dan desain pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah dihadapan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dan Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno serta sejumlah pejabat NTT lainnya.
Dalam pemaparannya, CEO Tidal Brigde dari Belanda, Erik Van Den Eijnden dan rekannya Andreas, mengatakan, biaya pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah yang menghubungkan Larantuka-Pulau Flores dengan Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur akan ditanggung seluruhnya oleh Pemerintah Belanda.
Termasuk pembangunan turbin pembangkit listriknya dibawah jembatan pancasila Palmerah tersebut.
CEO Tidal Brigde dari Belanda, Erik Van Den Eijnden dan rekannya Andreas, didampingi Latif Goa sebagai penerjemah. Secara gamblang Erik Van Den Eijnden memaparkan progres dan desain pembangunan jembatan Pancasila Palmerah disertai penjelasan teknis dan perhitungan anggaran serta energi listrik yang bakal dihasilkan.
Dijelaskan Erik, pembangunan jembatan Pancasila Palmerah menelan dana sebesar US$ 175 juta. Sementara energi listrik yang dihasilkan mencapai 100 MW bahkan bisa melayani kebutuhan listrik seluruh wilayah Pulau Flores.
Harga jual listrik dari Jembatan Pancasila Palmerah, kata Erik, lebih murah dari biaya pokok produksi BPP APBN sehingga berpeluang dibeli oleh PT. PLN.
Jika tidak ada masalah dalam MoU antara kedua negara, Indonesia dan Belanda, maka pembangunan jembatan Pancasila Palmerah bisa segera dilaksanakan.
Sementara Latif Goa sebagai penterjemah sekaligus penghubung investor Tidal Bridge dari Belanda menambahkan, pihak Belanda terutama Tidal Bridge sangat antusias dan bersemangat untuk merealisasikan pembangunan jembatan tersebut.
Apalagi, Pemerintah Indonesia melalui Menko Kemaritiman dan ESDM, Luhut Panjaitan sudah berkunjung ke Belanda dan membahas masalah Jembatan Pancasila Palmerah.
Gubernur NTT, Frans Lebu Raya menyambut baik jika semua biaya pembangunan jembatan Palmerah ditanggung pemerintah Belanda. Lebu Raya berharap, tidak ada hambatan lagi dalam rencana pembangunan jembatan yang dilengkapi turbin pembangkit listrik tersebut.

Lebu Raya mengatakan, jembatan Palmerah akan menjadi icon nasional dan menjadi contoh pembangunan jembatan disertai pembangkit listrik. Sehingga nantinya bisa dikembanglan lagi di wilayah lainnya di Indonesia.
Sementara Kadis PU NTT, Andrew W Koreh kepada wartawan mengatakan, apapun skema yang ditawarkan, pada dasarnya Tidal Bridge selaku investor siap. Apakah biaya ditanggung seluruhnya pemerintah Belanda atau cuma ditanggung sebagian pun Tidal Bridge siap.
"Semua biaya ditanggung pemerintah Belanda, sementara kita mendapat dua keuntungan sekaligus yakni jembatan dan energi listrik. Tinggal sekarang, apakah PLN akan membeli energi listrik yang ada atau tidak. Keputusannya ada pada pemerintah pusat," kata Andre Koreh.
Saat ini, kata Andre Koreh, proses lelang proyek pembangunan jembatan Pancasila Palmereh sedang berjalan. Diharapkan semua bisa berjalan sesuai harapan dan bisa segera dikerjakan pembangunan jembatannya.