Ancaman Mental Mekanik Pejabat bagi Kepala Daerah

Salah salah satu bentuk penataan birokrasi bisa saja dimulai dari penunjukan dan penempatan

Editor: Dion DB Putra
POS KUPANG/ENOLD AMAYARA
Para Kepala Daerah terpilih periode 2016-2021 mengambil sumpah jabatan dalam acara pelantikan di Aula Ben Mboi, Kantor Gbuernur NTT, Kupang, Rabu (17/2/2016) 

Mental mekanik ini mendaraskan bahwa jabatannya merupakan sesuatu yang 'sakral' meskipun indikator sakralitasnya sangat subyektif, merujuk hanya pada perspektif pejabatnya. Masyarakat 'dipaksa' untuk mengakui saja apa yang sudah terberi dalam diri pejabat tersebut. Mereka cenderung menyakinkan masyarakat dengan berbagai dalil/argumentasi yang sebenarnya merupakan bentuk rasionalisasi, justifikasi dan legitimasi terhadap jabatannya. Bila mereka terbukti melanggar hukum dan moral, maka pejabat bermental mekanik tersebut berusaha dengan segala cara membebaskan diri.

Mental mekanik begitu resisten dan indiferen (masa bodoh) terhadap kritik dan masukan yang rasional dari pihak lain terkait kinerjanya. Segala bentuk masukan kritis dan rasional dinilai sebagai bentuk fitnah, pencemaran nama baik dan merongrong jabatannya.*

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved