Dandim Sumba Timur Bentuk Pam Swakarsa untuk Lawan Pencuri
Jangan bergantung kepada kepolisian. Jangan bergantung TNI, karena jumlah personil terbatas dan wilayah luas. Kalau kita kerja sama tidak ada yang
POS KUPANG.COM, WAINGAPU -Sering terjadinya pencurian disertai kekerasan di wilayah Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur membuat geram Dandim 1601 Sumba Timur, Letnan Kolonel (Letkol) Inf Elvin Teomada Saragi.
Selain mengimbau masyarakat melakukan Pam Swakarsa, Saragi menginstruksikan Babinsa untuk ikut menjaga keamanan.
Saragi mengatakan hal ini dalam forum Musrenbangcam Kecamatan Haharu di Aula Kantor Camat Haharu, Senin (15/2/2016) lalu, sebagaimana dijelaskan dalam siaran pers yang diterima Pos Kupang dari Komandan Unit Intel, Letnan Satu I Ketut Widiana, Sabtu (20/2/2016).
"Saya selalu hadir di beberapa musrenbangcam. Saya peduli dengan wilayah ini makanya saya datang untuk memberikan pandangan dan mengajak masyarakat untuk membentuk Pam Swakarsa. Ini harus datang dari masyarakat sendiri. Kami akan mendukung pelaksanaannya," kata Saragi.
Saragi mengungkapkan, sejak Desember 2015 sampai pertengahan Februari 2016, sudah 5 kali terjadi perampokan. Peristiwa tersebut sangat meresahkan warga. Dia menduga pelakunya sama dan cenderung bertambah.
"Menjadi perhatian saya. Konsen saya. Kenapa bisa terjadi.
Kita sadari keamanan jadi sangat penting. Saya akan kirim patroli ke wilayah Haharu, yang penting masyarakat mau berpartisipasi," katanya.
Saragi menggugah kepala desa untuk memotivasi warganya melakukan Pamswakarsa. "Jangan bergantung kepada kepolisian. Jangan bergantung TNI, karena jumlah personil terbatas dan wilayah luas. Kalau kita kerja sama tidak ada yang berani macam-macam," ujarnya.
Lebih lanjut Saragi membagi trik untuk menghadang perampok. Menurutnya, harus ada pos di dekat jembatan, karena jalur itu merupakan pintu masuk keluar.
Saragi mengusulkan agar warga buat pentongan pasang di rumah. Pada saat tidur, kunci pintu. Jika ada suara mencurigakan, pukul pentongan. Tugas tanggung jawab tetangga pukul juga pentongan. Warga yang lain juga pukul pentongan, jadi satu desa pukul pentongan. Dipastikan pencuri akan panik dan dapat ditangkap.
"Saya imbau bentuk pam swakrsa agar keamanan di wilayah dapat terwujud. Buatlah pos penjagaan di tempat-tempat yang strategis. Aktifkan kembali poskamling.
Mari jaga keamanan diri dan lingkungan kita," pesan Saragi.
Kepala Desa Kalamba, Lodu Hambamay sangat setuju dengan apa yang diarahkan Dandim Sumba Timur. Pihaknya sedang mengupayakan pembuatan pos jaga di wilayah desa.
Kepala Desa Matapuhu, Damianus Tae mengatakan, pihaknya akan berdayakan anggota Linmas.
"Kita rancang Rp 25 ribu per anggota Linmas. Anggaran belum disetujui, karena APBDes belum selesai. Ada rencana buat pos jaga, koordinasi dengan kapolsek," ujar Damianus sembari menambahkan sekarang wilayahnya rawan perampokan.
Tokoh masyarakat, Yohana Jara Andamu sangat menyetujui dan mendukung kegiatan terkait keamanan di wilayah Sumtim umumnya dan Kecamatan Haharu khususnya.
"Saya berharap TNI dan polisi mau membantu dan secara bersama- sama melakukan patroli dan sesekali mengunjungi pos penjagaan kami memberikan dukungan moril," katanya. (aca)
