Dua Paslon di NTT Nihil Dana Kampanye

Dua pasangan calon (paslon) yang bertarung dalam Pilkada serentak tanggal 9 Desember 2015 di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan nihil untuk

POS KUPANG/TENI JENAHAS
ARAHAN--Kapolres Ngada, AKBP Andy Nurwandy memberikan arahan kepada personil terkait pengamanan pilkada, Senin (23/11/2015). 

"Mudah-mudahan ini tidak terjadi. Memang ini rumit. Ke depan perlu diatur betul, dibatasi dan dibuat jadwal sehingga tidak mengganggu logistik," kata Hadar.

Hadar menjelaskan, sudah 100 persen daerah memproduksi logistik pilkada. Hingga kemarin, dari 269 daerah yang menyelenggarakan Pilkada, 258 daerah sudah menerima logistik tersebut. "Jadi sudah 96 persen Kabupaten/Kota terima logistiknya," ujar Hadar.

Sementara itu, Direktur Stimulant Institute Sumba Timur, Stepanus Makabombu menegaskan, dalam masa kampanye Pilkada tahun 2015 ini, masyarakat hanya mendengar omongan calon pemimpin dan juru kampanye. Ruang dialog lewat forum debat kandidat juga sangat minim dan terkesan hanya formalitas.

Pada kampanye terbuka, tambah Makambombu, setiap titik pertemuan kampanye ada pengorbanan. Seperti yang terjadi di Sumba Timur, ada pembantaian beberapa ekor hewan untuk dikonsumsi.

"Menurut saya, ini bukan roh dari semangat demokrasi. Justru, dari situ mulai terjadi praktik jual beli. Karena di balik itu ada kekuatan pemodal yang tentunya dapat membuat orang berpikir Pilkada jadi mahal," ujarnya.

Hal yang sama disampaikan Heinrich Dengi, Direktur Maxfoundation Sumba Timur. Kampanye Pilakda tahun ini, tambahnya, tidak terjadi perang gagasan atau program antar pasangan calon. Tidak ada yang membangun diskusi kreatif dan ruang untuk berdialog tidak jadi pilihan pasangan calon. (ery/ser/aca/kps)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved