Ibu Berjilbab senang Anak Jadi Pastor

Cerita Siti Asiyah yang Perna Juru Masak di RS Cancar

Tiga puluh lima tahun lalu (1980), Mama Siti Asiyah, dan suaminya Radi meninggalkan Mojokerto, Jawa Timur. Mereka merantau di Manggarai, persisnga di

Editor: Alfred Dama
POS KUPANG/FELIKS JANGGU
Pastor Yanto bersama ibu dan kerabat serta para suster 

POS KUPANG.COM, MAUMERE -- Tiga puluh lima tahun lalu (1980), Mama Siti Asiyah, dan suaminya Radi meninggalkan Mojokerto, Jawa Timur. Mereka merantau di Manggarai, persisnga di Cancar, Kecamatan Ruteng.

Radi dan Asiyah, membuka warung kecil-kecilan. Asiyah pernah pulang ke Mojokerto tahun 1985. Tetapi Radi, ayah dari Pater Yanto, pergi meninggalkan mereka entah ke mana.

"Bapa pergi sekitar tahun 1990-an, entah ke mana. Apakah masih hidup atau sudah mati, saya juga tidak tahu," ujar Pater Yanto, Minggu (11/10/2015).

Pater Yanto menuturkan, sepeninggal ayahnya, almarhum Yohanes Jeheman, yang mengangkatnya jadi anak, berbekal keterampilan memasak, ibunya Asiyah bekerja di Rumah Sakit (RS) Santo Rafael Cancar.

"Mama saya itu sangat dekat dengan suster-suster. Apalagi setelah saya masuk Katolik dan di seminari, mama banyak berteman dengan suster-suster," ujar Pater Yanto.
Mama Asiyah mengungkapkan gundah hatinya menyelesaikan kuliah putri bungsunya, Aryanti Gabriela. (feliks janggu).

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved