Niki-Niki Kota Raja
Melepas Rindu di Pasar Niki-niki (2)
Jantung Kota Niki - Niki letaknya persis di jalan negara yang setiap saat dilalui berbagai jenis kendaraan. Kota ini cukup ramai, tapi

Tidak dapat dipungkiri bahwa Niki-Niki merupakan nadi perekonomian di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Dari kota ini muncul banyak pengusaha di TTS seperti di Kota SoE. Bahkan, ada cukup banyak pengusaha asal Niki-Niki yang berhasil mengembangkan bisnisnya di Kota Kupang.
Sebagai kota transit, kata Lurah Niki - Niki, Seprianus Kaesmetan di ruang kerjanya, Rabu (5/9/2012), dilengkapi fasilitas umum antara lain Kantor Pos Indonesia (Posindo), dan delapan rumah makan. Juga kios buah-buahan di sengaja dibuka di pinggir jalan untuk memberikan kesempatan kepada penumpang kendaraan maupun mobil pribadi berbelanja sekadar oleh - oleh dari Niki-Niki.
Pertumbuhan ekonomi masyarakat di Niki-Niki juga cukup bagus. Salah satu bukti hadirnya Bank NTT dan Bank BRI yang dilengkapi mesin ATM untuk memperlancar transaksi, baik bagi warga masyarakat Niki-Niki maupun orang dari luar yang sempat singgah di kota tua pusat Kerajaan Amanuban itu. Juga ada Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian.
Setiap hari puluhan, bahkan ratusan kendaraan roda dua dan roba empat mengakut penumpang dari TTU, Belu ke Kupang, demikian sebaliknya selalu menyinggahi Kota Niki-Niki ini sekadar istrahat makan dan belanja.
Kehadiran para penumpang bus membawa berkat dan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Niki - Niki, terutama pedagang buah - buahan dan pemilik toko di sekitar rumah makan Antika, Singgalang, Surya Baru, dan Morodadi. Kota itu hidup dan dipadati pengunjung.
Setiap hari Rabu dalam sepekan Niki - Niki sangat ramai dikunjungi masyarakat umum, terutama para pelaku bisnis dan pengunjung pasar yang berlangsung sepekan sekali.
Pasar tradisional yang terletak diantara Polsek Amanuban Tengah dan Kantor Posindo Niki - Niki ini tidak semata-mata untuk transakasi jual beli hasil pertanian dan perkebunan, serta barang dagangan lainnya, seperti pisang, ubi kayu, jagung, sayur - sayuran dan kacang - kacangan. Warga masyarakat justru memanfaatkan hari pasar untuk melepas kerinduan antara anggota keluarga, kerabat dan sahabat yang datang dari desa lain dalam wilayah kecamatan itu.
Saat mereka bertemu, suasana pasar sangat ramai. Selain masyarakat dan penjual lokal, juga penjual barang-barang dari Kota SoE dan Kota Kupang. Tradisi temu kangen antar- kerabat keluarga dan sahabat di pasar dilakukan sejak pasar itu dibangun pada tahun 1982.
Menurut Kaesmetan, Niki - Niki bukan hanya tempat persinggahan bagi penumpang yang melintasi ruas jalan Trans Timor, tapi juga sebagai transit bagi masyarakat lokal dan temu kangen bagi warga lokal yang datang dari berbagai desa di wilayah Kecamatan Amanuban Tengah.
Menurutnya, tradisi ini dilakukan sejak tahun 1982 dan terus dipukuk hingga kini membawa dampak luas dalam pembangunan kemasyarakatan yang tercermin dari sikap gotong - royong.
Mereka datang dari berbagai desa di wilayah Kecamatan Amanuban Tengah setiap pekan menjadi tradisi demi menjaga tali persaudaraan dan kekerabatan. Kedatangan mereka bukan semata - mata menjual hasil pertanian dan perkebunan atau hasil usaha lainnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tetapi sebagian mereka membawa hasil sekadar sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan kerabat di Niki-Niki. (thomas duran/habis)