Laporan Adiana AHmad
Ruas Jalan Kefa-Oelfaut Nyaris Putus
KEFAMENANU, PK -- Ruas jalan propinsi pada lintasan Kefamenanu-Oelfaut nyaris putus akibat longsor. Ruas jalan yang menghubungkan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), dengan perbatasan Timor Leste ini sudah hampir dua pekan longsor, namun belum diperbaiki.
KEFAMENANU, PK -- Ruas jalan propinsi pada lintasan Kefamenanu-Oelfaut nyaris putus akibat longsor. Ruas jalan yang menghubungkan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), dengan perbatasan Timor Leste ini sudah hampir dua pekan longsor, namun belum diperbaiki.
Dari pantauan di lapangan, longsoran di ruas jalan tersebut terjadi pada empat titik. Namun longsoran terbesar dan nyaris meruntuhkan semua badan jalan berada di Desa Oelnake. Di lokasi ini, hanya kendaraan kecil yang bisa lewat, seperti angkutan kota.
Seperti yang terjadi Kamis (17/3/2011), kendaran yang melewati ruas jalan tersebut baik dari Kota Kefamenanu menuju daerah-daerah perbatasan maupun yang dari wilayah perbatasan menuju Kota Kefamenanu terpaksa harus antre. Jika ada dua kendaraan berpapasan, maka salah satunya harus mengalah sambil menunggu kendaraan lainnya lewat.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten TTU, Antonius Abatan, S.T, yang ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (19/3/2011), mengatakan, ruas jalan
Kefamenanu-Oelfaut merupakan ruas jalan propinsi. "Kita sudah melaporkan ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) Propinsi NTT. Sudah ada tim dari Dinas PU Propinsi NTT yang turun survai ke lokasi. Tetapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut di lokasi longsoran," kata Abatan.
Abatan mengatakan, selain ruas jalan Kefamenanu-Oelfaut, ada ruas jalan propinsi Maubesi, Kecamatan Insana Tengah-Wini, Kecamatan Insana Utara, yang jebol sepanjang 43,78 meter akibat longsor. Sementara untuk jalan kabupaten, longsoran terjadi di ruas jalan Amol, Kecamatan Miomafo Timur, dan Manamas, Kecamatan Nabenu.
Butuh Dana Rp 1 M
Longsoran sepanjang 29 meter tersebut, kata Abatan, sudah dilaporkan kepada bupati TTU. Untuk memperbaiki bagian jalan Amol-Manamas yang rusak akibat longsor, maka dibutuhkan dana Rp 1 miliar lebih.
"Kita sudah hitung. Untuk penanganan darurat butuh Rp 1 miliar lebih karena harus membuat jalan alternatif dengan membelah bukit di sekitar longsoran pada saat memperbaiki badan jalan yang rusak. Jika tidak membuat jalur alternatif pada saat perbaikan jalan, akses dari Kota Kefamenanu ke Wini putus total," jelas Abatan.
Dia mengungkapkan, selain jalan, ada lima jembatan yang putus akibat diterjang banjir. Lima jembatan tersebut, katanya, berada di ruas jalan propinsi, yakni Jembatan Maubesi, Jembatan Nakol, Jembatan Mena, Manufonuk dan Jembatan Temkuna.
Khusus jembatan Mena, terang Abatan, sudah bisa ditangani tahun ini. Sementara Jembatan Maubesi sudah ditangani secara darurat. Namun untuk jangka panjang perlu ada penanganan lebih lanjut dari Pemerintah Propinsi NTT, terutama untuk mencegah pembelokan aliran sungai.
Satu lagi jembatan yang terancam putus, yaitu jembatan Peboko di mana abautmen jembatan ini sudah retak. "Kalau tetap dipertahankan, maka jembatan tersebut akan rubuh. Karena itu, ia berharap agar bangunan jembatan yang sudah cukup tua tersebut perlu diganti dengan konstruksi jembatan baru.(dea)