Laporan Adiana Ahmad

Kontes Ternak Tingkatkan Mutu Ternak

WAINGAPU, Pos Kupang.Com -- Pemda Sumba Timur bekerja sama dengan Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari menggelar kontes ternak khusus sapi dan kerbau. Kontes ternak ini bertujuan meningkatkan motivasi petani peternak di daerah itu untuk meningkatkan mutu ternak besar khususnya sapi dan kerbau.

WAINGAPU, Pos Kupang.Com -- Pemda Sumba Timur bekerja sama dengan Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari menggelar kontes ternak khusus sapi dan kerbau. Kontes ternak ini bertujuan meningkatkan motivasi petani peternak di daerah itu untuk meningkatkan mutu ternak besar khususnya sapi dan kerbau.

Ketua Panitia Kontes, drh. Samuel Rundi,  ditemui di lokasi kontes, Lapangan Prailiu-Waingapu, Jumat (18/6/2010), mengatakan,  kontes ternak seperti ini berlangsung rutin setiap tahun.  Biasanya ternak yang menjadi juara dalam kontes langsung dibeli Pemda Sumtim untuk dijadikan bibit unggulan. Namun dalam kontes kali ini, pemda tidak membeli ternak karena keterbatasan anggaran.

Meski demikian, ungkap Samuel,  peternak yang ternaknya meraih juara kontes tetap mendapat penghargaan dari pemda  yang akan diserahkan pada perayaan Hari Krida Pertanian Tingkat Kabupaten Sumtim pertengahan Juli mendatang.
Kontes ternak ini, demikian Samuel, untuk mengingatkan kembali masyarakat di daerah itu bahwa Sumba merupakan plasma nuftah untuk sapi ongole.

Ada 60 ekor ternak yang  mengambil bagian dalam kontes ini, lima ekor kerbau dan 55 ekor sapi. "Kontes ternak ini kita gelar setiap tahun untuk memotivasi peternak terkait program penggemukan sekaligus merangsang masyarakat mencintai Sapi Ongole sebagai produk lokal daerah. Apalagi Sumba merupakan satu-satunya tempat budidaya Ongole," kata Samuel.

Dia mengaku, jumlah ternak yang menjadi kontestan dalam kontes ternak kali ini meningkat tajam dibandingkan  tahun lalu. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat untuk program ini cukup tinggi.

Libido dan kualitas sperma pejantan dan calon pejantan,  menurut Kepala Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, drh. Herliantien, M.P,  bertujuan mencari bibit unggul. Sperma yang dinilai yaitu sperma yang mampu membuahi sel telur.
Penelitian tentang kualitas sperma ternak pejantan dan calon pejantan langsung dilakukan di lokasi kontes.

Herliantien mengakui sapi ongole Sumba memiliki kelebihan daya tahan tubuh yang bagus meskipun dengan keterbatasan pakan dan iklim yang cukup panas. Tingkat adaptasi sapi ongole Sumba cukup bagus terhadap iklim panas dan keterbatasan pakan membuat kualitas sperma ternak pejantan atau calon pejantan cukup bagus.

"Dalam keterbatasan saja kualitas spermanya bagus. Apalagi dikelola dengan baik, akan lebih bagus lagi," kata perempuan kelahiran Surabaya, 17 April 1955 itu.

Ia menuturkan, sapi ongole Sumba yang dibawa ke Singosari ketika dikelola dengan baik, berat badannya naik 1,5 kg per hari.
Dia minta agar peternak dan pemerintah daerah tidak memaksakan sapi ongole Sumba untuk kawin silang dengan sapi jenis lain karena akan menurunkan daya tahan sapi ongole yang ada.

"Sekarang Dirjen Peternakan sedang menggiatkan pengembangan genetik lokal, seperti Sumba Ongole (SO). Saya kira Sumba mendapat penghargaan karena tidak tergiur untuk melakukan kawin silang Ongole dengan sapi jenis lain. Sapi di Jawa memang lebih besar karena pakannya bagus. Belum tentu sapi Jawa bisa hidup dan kualitasnya tetap bagus jika dikembangkan di Sumba dengan keterbatasan pakan. Biarkan Ongole tetap menjadi primadona di Sumba," demikian Herliantien. (dea)

------------tabel----------
Beberapa kriteria penilaian ternak
Tinggi badan
Panjang badan
Lingkar badan
Berat badan
Lebar dada ternak
Tingkat libido
Kualitas sperma pejantan.
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved