Terkait Kapal RS Terapung - Prof. Kameo Sarankan Layani juga Pasien di Darat
Rencana pengadaan kapal Rumah Sakit (RS) Terapung oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT perlu juga melayani masyarakat di darat.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Adiana Ahmad
Terkait Kapal RS Terapung - Prof. Kameo Sarankan Layani juga Pasien di Darat
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Rencana pengadaan kapal Rumah Sakit (RS) Terapung oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT perlu juga melayani masyarakat di darat.
Saran ini disampaikan Staf Khusus Gubernur NTT, Prof. Daniel Kameo saat hadir dalam pertemuan antara Pemprov NTT dengan National Ship Design Engineering Center (NaSDEC), PT. PAL Indonesia di ruang rapat Gubernur NTT, Jumat (24/5/2019).
Hadir dalam rapat ini, Wagub NTT ,Josef A. Nae Soi , sejumlah pimpinan perangkat daerah lingkup Pemprov NTT, Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kupang serta PT. PAL Indonesia.
Rapat ini dipandu Sekretaris Dinas Kesehatan NTT, David Mandala.
Saat diberi kesempatan, Prof. Kameo menyarankan agar kapal itu, selain pelayanan di laut juga harus melayani pasien yang ada di darat.
• GKS Waingapu Gelar Turnamen Futzal Antar Umat, Jimmi Apresiasi
"Jika kapal ini melakukan pelayanan atau beroperasi, saya kira tidak selamanya pasien dilayani di atas kapal, tetapi bisa membawa peralatan ke darat untuk layani di darat," kata Prof. Kameo.
Dijelaskan, pelayanan di darat dilakukan dengan membawa peralatan medis dari kapal le darat di pulau-pulau yang warganya sulit menjangkau sarana kesehatan.
"Kecuali emergency atau ada bencana,bisa dilayani di atas kapal. Tapi saya kira bisa layani masyarakat di darat," katanya.
Dia mengatakan, pulau-pulau di NTT kebanyakan sulit air,sehingga pihak NaSDEC dan PT. PAL Indonesia juga memperhatikan kondisi ini ketika melakukan visibility study.
• Tertibkan AKDP dan Travel Liar, Dinas Perhubungan Lakukan Operasi Gabungan di Oesapa dan Bimoku
Prof. Kameo juga menyarankan pendataan dari Dinkes NTT menyangkut pelayanan kesehatan selama ini di pulau-pulau, sebagai data yang mendukung dalam pelaksanaan visibility study.
"Saya kira ini sebagai RS subtitusi yang melakukan pelayanan kesehatan di tempat terpencil atau pulau-pulau terpencil," ujarnya.
Dia mengharapkan Dinkes NTT bisa mendata penyakit yang dominan atau sering terjadi di wilayah -wilayah pulau.
Wagub NTT, Josef A. Nae Soi usai pertemuan mengatakan,
Provinsi NTT kedepan akan memiliki sarana pelayanan kesehatan berupa Kapal RS Terapung.
"Pihak NaSDEC tadi sampaikan bahwa visibilty study selama enam bulan, tapi saya katakan lakukan tiga juga bisa," kata Josef.
• Marthen Ingatkan Pemindahan CPNS Anak Pejabat Jangan Sampai Kangkangi Regulasi