Miliki Satu Ginjal, Bertolens Liufeto Meninggal Saat Ditetapkan Menjadi Anggota DPRD TTS Terpilih

Miliki Satu Ginjal, Bertolens Liufeto Meninggal Dunia Saat Ditetapkan Menjadi Anggota DPRD TTS Terpilih

Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Dion Kota
Almarhum Bertolens Liufeto, Anggota DPRD Kabupaten TTS 

Miliki Satu Ginjal, Bertolens Liufeto Meninggal Dunia Saat Ditetapkan Menjadi Anggota DPRD TTS Terpilih

POS-KUPANG.COM | SOE - Entah kebetulan atau sudah menjadi suratan Ilahi, ajal menjemput Bertolens Liufeto di hari penetapan anggota DPRD Kabupaten TTS terpilih periode 2019-2024, Rabu (8/5/2018) pagi.

Almarhum yang sudah dua periode menjadi anggota DPRD Kabupaten TTS dari Partai Gerindra memutuskan untuk maju bertarung di Pileg 2019 dari dapil IV.

Masih Ingat Kasus KDRT di Oebobo Kota Kupang? Ini Perkembangannya

Keputusan almarhum untuk maju kembali berbuah hasil manis. Almarhum berhasil lolos menempati kursi ke-9 dari dapil TTS IV.

Namun tragis, tepat dihari penyerahan hasil pleno yang menetapkan Almarhum kembali lolos untuk periode yang ketiga, Almarhum harus kembali ke pangkuan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Sebuah pukulan telak bukan hanya untuk keluarga tetapi juga untuk Partai Gerindra dan juga konstituen yang sudah mempercayakan suaranya untuk almarhum.

Kemendag Pantau Barang Kebutuhan Pokok di Kota Kupang, Ini Harganya

Selama ini, almarhum memang sudah ketahui dalam kondisi sakit. Sudah beberapa tahun belakangan, Almarhum mengalami sakit batu ginjal dan infeksi saluran kemih. Almarhum bahkan harus mengalami operasi sebanyak 7 kali guna melawan penyakitnya.

Tak sampai disitu, pada tahun 2015, Almarhum harus menjalani operasi pengangkatan salah satu ginjalnya karena sudah tidak berfungsi lagi.

Otomatis, sejak tahun 2015 Almarhum harus menjalani hidupnya dengan satu ginjal. Pasca operasi, dokter menyarankan agar almarhum menjaga pola hidup dan pola makan sehat.

Pasalnya, Almarhum hanya memiliki satu ginjal. Jika tidak dijaga dengan baik pola hidup dan pola makannya, maka almarhum akan mengalami gangguan kerja pada ginjal dan memaksa Almarhum untuk melakukan cuci darah atau bahkan melakukan cangkok ginjal.

Benar saja apa yang diperkirakan dokter. Karena beban tugas yang cukup berat sebagai anggota DPRD Kabupaten TTS dan tidak menjaga pola makan dengan baik, sebelum meninggal Almarhum harus seringan melakukan cuci darah. Per dua Minggu sekali, Almarhum harus ijin ke Kupang untuk melakukan cuci darah.

"Kalau kami ke Jakarta saya lihat wajahnya sudah pucat saya bilang kakak Lens istrahat saja di hotel. Atau ada kegiatan partai saya lihat beliu sudah pucat saya suruh tidak usah ikut nanti saya yang lapor pimpinan. Saya tahu itu beliu ada sakit hanya tidak mau memberi tahu kita. Beliu memang biar sedang sakit tidak mau manja diri, mau terus kerja," kisah Imanuel Olin, sekertaris DPD Kabupaten TTS Partai Gerindra kepada POS-KUPANG.COM.

Adik kandung almarhum, Ebenhaezer Liufeto mengenang Almarhum sebagai sosok pejuang yang bertarung hingga akhir hayatnya.

Almarhum sudah bertahun-tahun bergelut dengan penyakit batu ginjal dan infeksi saluran kemih namun tak pernah menyerah. Almarhum tetap beraktivitas seperti biasa walau penyakitnya terus menggerogoti tubuhnya.

Bahkan di akhir hayatnya, almarhum masih berjuang untuk periode ketiganya sebagai Caleg DPRD Kabupaten TTS.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved