Pemilu 2019

Anggota KPU Ende Menangis Saat Ketua PPK Dijemput

Salah satu Anggota KPU Kabupaten Ende Menangis Saat Ketua PPK Dijemput

Penulis: Romualdus Pius | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ROMUALDUS PIUS
Anggota KPU Ende, Frans Lotar Piara 

Salah satu Anggota KPU Kabupaten Ende Menangis Saat Ketua PPK Dijemput

POS-KUPANG.COM | ENDE - Anggota KPU Kabupaten Ende, Frans Lotar Piara mengaku dirinya sempat menangis ketika Ketua PPK Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende atas nama Sarifudin Abe yang dalam kondisi sakit dihadirkan pada saat pleno hasil Pemilu untuk Kecamatan Wolowaru yang berlangsung di Aula Onekore, Ende.

Hal tersebut dikatakan Anggota KPU Kabupaten Ende, Frans Lotar Piara saat dikonfirmasi mengenai dinamika pelaksanaan pleno Pemilu tingkat KPU Kabupaten Ende, Rabu (8/5/2019) di Ende.

Save The Children Gelar Festival Binmaffo Cerdas 2019 di TTU

Frans mengatakan bahwa kalau ada saksi yang keberatan lalu mengajukan protes dengan suara keras itu hal biasa dalam berdemokrasi namun yang paling mengesankan baginya adalah ketika Ketua PPK Kecamatan Wolowaru atas nama, Sarifudin Abe terpaksa dihadirkan ke ruangan pleno atas desakan dari para saksi.

Frans mengatakan bahwa pada saat pelaksanaan pleno berlangsung untuk Kecamatan Wolowaru Ketua PPK Kecamatan Wolowaru atas nama, Sarifudin Abe tidak bisa hadir karena dalam keadaan sakit namun demikian yang bersangkutan dipaksa hadir karena atas desakan dari para saksi karena ada dokumen yang belum ditandatangi oleh Ketua PPK.

Hasil Pleno KPU Belu Dapil 2, Golkar Dapat Suara Terbanyak

"Pada saat pleno untuk PPK Kecamatan Wolowaru setelah dibuka ternyata ada beberapa dokumen yang belum sempat ditandatangani oleh Ketua PPK dan melihat hal tersebut saksi Parpol mendesak untuk menghadirkan Ketua PPK. Ketua PPK yang dalam kondisi sakit akhirnya didatangkan dari Wolowaru untuk menandatangi dokumen," kata Frans.

Frans mengatakan bahwa yang membuat dirinya merasa terharu hingga meneteskan air mata adalah Ketua PPK meskipun dalam kondisi sakit rela datang untuk menyelesaikan administrasi Pemilu.

Frans mengatakan bahwa setelah datang dalam kondisi sakit yang bersangkutan langsung menandatangi berbagai dokumen dan setelah selesai menandatangi yang bersangkutan pulang kembali ke rumah dan pelaksanaan pleno dilanjutan dengan anggota PPK Kecamatan Wolowaru yang lainnya.

"Suatu hal yang luar biasa saya beri apresiasi yang tinggi atas komitmen dan pengorbanan yang bersangkutan guna mensukseskan Pemilu 2019," kata Frans.

Frans mengatakan secara khusus memberikan penghargaan dan menyampaikan terima kasih kepada semua penyelenggara Pemilu di tingkat bawah baik itu di PPS dan KPPS juga PPK yang telah berkontribusi besar untuk menyukseskan Pemilu 2019 meskipun harus menanggung resiko ada sakit.

"Kalau di daerah lain ada yang sampai meninggal dunia itu suatu pengorbanan yang luar biasa dan syukurlah kita di Ende tidak ada yang meninggal dunia hanya sampai ada yang jatuh sakit sebanyak 27 orang," kata Frans. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Romualdus Pius)

Bertambah, Penyelenggara Pemilu di Provinsi NTT yang Meninggal Dunia, Ini Jumlahnya

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Hingga saat ini tercatat sembilan penyelenggara pemilu dari jajaran KPU di NTT meninggal dunia. Angka ini bertambah dari sebelumnya hanya tujuh orang.

Hal ini disampaikan Ketua KPU NTT, Thomas Dohu, Senin (29/4/2019).

Menurut Thomas, hingga saat ini ada sembilan orang penyelenggara Pemilu yang meninggal. Penyelenggara yang meninggal itu, ada PPK, KPPS, PPS, Linmas.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved