Jembatan Ponu di TTU Rubuh Lagi, Warga Minta Pemerintah Segera Perbaiki
Jembatan Ponu di Kabupaten TTU rubuh lagi, warga minta pemerintah segera perbaiki
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
Jembatan Ponu di Kabupaten TTU rubuh lagi, warga minta pemerintah segera perbaiki
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU - Jembatan Ponu yang ada di Desa Ponu, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) kembali roboh. Jembatan Ponu kembali roboh untuk kedua kalinya pada, Jumat (15/3/2019) lalu setelah terkikis oleh banjir di kali tersebut.
Salah seorang warga yang berasal dari Desa Ponu Oktavianus Usboko membenarkan perihal peristiwa itu kepada POS-KUPANG.COM melalui pesan singkat WhatsApp, Minggu (17/3/2019) siang.
• Sambut Ultah Barbie ke-60, Hilton Buat Kamar Khusus Rp 2,6 Juta/Malam
Oktavianus mengatakan, robohnya jembatan Ponu bukanlah hal baru buat masyarakat TTU, khususnya warga masyarakat di Kecamatan Biboki Anleu. Pasalnya, jembatan Ponu tersebut sudah roboh sejak tahun 2017 lalu.
"Namun hingga saat ini belum ada penangan dari pemerintah. Padahal jembatan Ponu ini sebagai satu satunya akses transportasi yang digunakan oleh masyarakat dalam menjalankan aktivitas keseharian untuk bekerja," ungkapnya.
• Ini Tema dan Pembagian Segmen pada Debat Cawapres Pilpres 2019
Selain itu juga, tambah Oktavianus, jembatan Ponu sebagai salah satu jembatan yang menghubungkan antara dua negara yakni negara Indonesia dan negara Timor Leste.
Oktavianus menjelaskan, akibat robohnya jembatan Ponu, saat ini masyarakat tidak bisa melakukan aktivitas berpergian. Aaplagi anak -anak sekolah pasti akan susah untuk kesekolah apalagi sekarang masih musim penghujan.
Oktavianus menjelaskan, pada tanggal 23 Januari 2019 yang lalu jembatan Ponu sempat roboh akibat terkikis oleh arus sungai yang sangat deras. Pada saat itu nyaris menelan korban.
"Namun jembatan itu diperbaiki secara darurat. Namun pada jumat, 15 maret 2019 kemarin roboh lagi. Artinya tahun ini sudah 2 kali roboh jembatan itu," jelasnya.
Mirisnya lagi, tambah Oktavianus, hingga saat ini peristiwa beruntun robohnya jembatan Ponu tersebut belum ditanggapi oleh pemerintah daerah Kabupaten TTU. Sebagai masyarakat, dirinya menyesalkan sikap apatis pemerintah ini.
"Entah pemerintah tidak tahu bahwa masyarakat sedang ditimpa musibah ataukah ini suatu tindakan kesengajaan untuk membiarkan jembatan ini tetap mengalami kerusakan," ungkapnya.
Sebagai masyarakat, ungkap Oktavianus, dirinya merasa ada kehilangan roh pemerintah dalam melihat pembangunan daerah sehingga dirinya merasa sudah tidak percaya lagi terhadap pemerintah.
"Hari ini juga kami merasa seperti anak ayam kehilangan induk karena masalah ini sudah berlarut tapi didiamin terus. Kami sudah tidak mau lagi untuk perbaiki secara darurat karena bisa berdampak fatal terhadap kenyamanan masyarakat saat melintasi area tersebut," ungkapnya.
Oktavianus berharap, supaya pemerintah daerah Kabupaten TTU segera melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah pusat agar segera memperbaikinya jembatan tersebut karena berada dalam wewenang pemerintah pusat. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)