Sosialisasi KB, Ambrosius Wurin Imbau Orang Tua Harus Perhatikan Semua Anak
Ambrosius Wurin Leyn, Kepala Dinas (Kadis) Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( P2KBP3A )
Penulis: Lamawuran | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Ambrosius Wurin Leyn, Kepala Dinas (Kadis) Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( P2KBP3A ) Kabupaten Lembata, berharap agar tiap orang tua di Kabupaten Lembata harus memperhatikan kesejahteraan anaknya.
"Semua orangtua wajib bertanggung jawab terhadap anak. Misalnya dalam bidang pendidikan. Orang tua jangan perhatikan sekolah anak sulung saja, dan meletakkan tanggung jawab sekolah anak-anak lain ke anak sulung itu kalau dia sukses nanti. Orang tua yang bertanggung jawab wajib perhatikan pendidikan semua anak," katanya kepada POS-KUPANG.COM sewaktu dihubungi, Selasa (5/3/2019).
• Hati-hati! Pelaku Begal di Depok Mengincar Masyarakat yang Berjalan Sendirian di Tempat Sepi
Dikatakan, pihaknya telah melakukan berbagai program untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar bisa membangun keluarga berencana dan ketahanan keluarga.
Selama dua hari berturut-turut, kisahnya, pihaknya bekerja sama dengan DPR RI Komisi IX untuk melakukan sosialisasi tentang KB dan ketahanan keluarga.
• Tiga Bulan UPT PPKAD NTT Kantongi Tagihan PKB Rp 5,1 Miliar
"Tanggal 27-28 Februari 2019, kami melakukan sosialisasi di tiga tempat. Di Nubatukan, Lebatukan, Omesuri," jelasnya.
Yang dilakukan pada saat sosialisasi tersebut, katanya, ialah memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mereka membangun keluarga yang mandiri dan tetap memperhatikan kesejahteraan anak.
"Program wajib ini dilaksanakan di seluruh wilayah kabupaten, di 151 desa dan kelurahan. Penerjemahannya itu ada di kampung KB. Di Lembata, sudah ada 23 kampung KB sejak 2016. Tiap tahun ada 2-3 kampung yang dicanangkan sebagai kampung KB," ujarnya.
Dijelaskan, yang dilakukan oleh kampung-kampung KB tersebut ialah membentuk kelompok kerja (Pokja).
"Membentuk Pokja, yang tujuan utamanya ialah menyukseskan program KB dan pembangunan ketahanan keluarga. Untuk wujudkan hal ini, tentu didukung oleh sektor yang lain. Pariwisata, perikanan, pertanian, pendidikan. Kampung KB tidak hanya mengurus tentang KB saja. Tetapi mengarahkan keluarga untuk membangun ketahanan keluarga," ujarnya.
Dia berharap, dengan program-program yang dilakukan, para orang tua menyadari arti penting peran mereka.
Selain itu, pihaknya juga menghimbau agar orang tua memperhatikan kesehatan anak, salah satunya adalah rencana melahirkan.
"Kita harapkqn supaya mereka punya pemahaman merencanakan seorang bayi lahir di bumi. Mereka harus lihat juga dari sisi kesehatan. Artinya jangan terlalu sering melahirkan," ungkapnya.
Sosialisasi di Flotim
Pada tanggal 28 Februari, BKKBN NTT bekerja sama dengan Komisi IX DPR RI melakukan sosialisasi tentang KB dan ketahanan keluarga di wilayah Kabupaten Flores Timur (Flotim).
"Dilakukan di Waiwadang Kecamatan Adonara Barat, dan Kelurahan Pantai Besar. BKKBN ada bekerja sama dengan DPR RI khususnya Komisi IX. BKKBN merasa tidak bisa melakukan sendiri," kata Solfiana E. Saubaki, Kasubid Advokasi dan KIE Perwakilan BKKBN Provinsi NTT kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (5/3/2019).
Dikatakan, dalam program ini, diberikan pemahaman ke masyarakat agar membangun ketahanan keluarga dan mengikuti program KB.
Diungkapkan, sama seperti pada Kabupaten Lembata, di Flores Timur juga ada kampung KB.
"Di tiap kabupaten ada. Dan di tiap kecamatan ada satu kampung KB," pungkasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ambuga Lamawuran)