Jalan Kaki 3-4 Km Menuju Tempat Atraksi Pasola, Penonton dan Wisatawan Mengeluh.
wisatawan dan penonton mengeluhkan jalan kaki terlalu jauh sekitar 3-4 km menuju lapangan pasola Wanokaka guna menyaksikan berlangsungnya atraksi paso
Penulis: Petrus Piter | Editor: Ferry Ndoen

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, petrus piter
POS-KUPANG.COM/WAIKABUBAK---Para wisatawan dan penonton mengeluhkan jalan kaki terlalu jauh sekitar 3-4 km menuju lapangan pasola Wanokaka guna menyaksikan berlangsungnya atraksi pasola, Selasa (26/2/2019).
Aparat kepolisian telah memasang barikade larangan kendaraan masuk arena pasola. Semua kendaraan seperti mobil dan sepeda motor diminta memarkirkan kendaraannya di kompleks SMPN I Wanokaka yang berjarak 3-4 km menuju lapangan pasola.
Kondisi itu sangat mengganggu kenyamanan wisatawan terutama orang tua dan anak-anak. Mereka terpaksa berhenti beberapa kali karena kecapaian ditambah panas teriknya matahari.
Wisatawan justru menyarankan, setiap kendaraan yang membawa pengunjung hendaknya diperbolehkan dengan syarat setelah menurunkan pengunjung kembali memarkirkan kendaraannya pada tempat yang ditentukan.
• Ingin Cantik Sepertu Gadis Tiongkok? Ini Rahasianya
Kalau caranya, seperti ini, bukan datang menikmati hiburan tetapi menuai kecapaian berujung sakit karena terjemur panas terik matahari berjalan kaki sepanjang 3-4 km menuju lapangan pasola. Saya kira, baru kali ini terjadi, dan tidak seperti biasanya," kata Sesilai Lali, wisatawan asal Tambolaka, Sumba Barat Daya.
Sementara itu Maria Ngongo Bulu dan David Ama, mengatakan, memahami penertiban kendaraan tetapi berharap panitia membolehkan kendaraan membawa anak-anak dan orang tua mengantar sampai lapangan, baru kembali memarkirkan kendaraan di lokasi yang ditentukan.
Kalau pukul rata seperti justru sangat merugikan wisatawan terutama orang tua dan anak-anak. Apalagi sepanjang jalan tersebut tidak ada pohon pelindung disisi kiri kanan jalan. Wisatawan harus berjemur diri sepanjang jalur jalan sekitar 4 km menuju lokasi pasola.
Karena itu, mengingatkan panitia agar jangan kaku dengan situasi yang terjadi di lapangan. Demi kemanusiaan, mestinya mengijinkan beberapa kendaraan yang membawa orang dan anak-anak menurunkannya di lapangan pasola.
Setelah itu, sopir membawa kembali kendaraan dan parkir sesuai ketentuan panitian. Dengan demikian, wisatawan bersangkutan merasa senang terlayani sehingga bisa menonton pasola ketimbang harus pulang karena tak mampu berjalan kaki menempuh jarak sepanjang 4 km itu. (*)