Wabup Konay Buka Musrembang Mollo Utara, Aspirasi Dirangkum jadi Arah Pembangunan
musrembang merupakan suatu tahapan penting dalam penjaringan aspirasi masyarakat terkait kebutuhan masyarakat. Aspirasi tersebut akan dirangkum dan
Penulis: Dion Kota | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter Pos-kupang.com, Dion Kota
POSKUPANG.COM, SOE – Wakil Bupati (Wabup) TTS, Jhony Army Konay, Kamis ( 21/2/2019) pagi membuka musrembang tingkat Kecamatan Mollo Utara bertempat di aula kantor kecamatan.
Dalam sambutannya, Wabup Konay meminta seluruh masyarakat untuk tidak melihat kegiatan musrembang sebagai suatu kegiatan formalitas belakah yang menjadi agenda tahunan.
Ia menegaskan, musrembang merupakan suatu tahapan penting dalam penjaringan aspirasi masyarakat terkait kebutuhan masyarakat. Aspirasi tersebut akan dirangkum dan dijadikan sebagai sebagai arah pembangunan Kabupaten TTS kedepannya.
• Direktur Bank Sampah Flores Tawarkan Galeri Buat Produk Olahan Sampah
Ia menguraikan persoalan yang dialami pemerintah dalam membangun Kabupaten TTS adalah luasnya wilayah Kabupaten TTS, termaksud wilayah Kecamatan.
Selain wilayahnya yang sangat luas, pemerintah juga diperhadapkan dengan topografi daerah yang berbukit-bukit.
Dia mencontohkan, Kecamatan Mollo Utara yang membawahi 18 desa dengan topografi berbukit-bukit dan banyak aliran kali.
Oleh sebab itu, untuk membuka akses jalan dan membangun daerah TTS dibutuhkan anggaran yang besar.
Untuk itu, salah satu upaya untuk memaksimal pembangunan dan mendekatkan pelayanan adalah dengan memekarkan kecamatan yang dinilai terlalu luas.
" Tantang utama kita dalam membangun daerah ini adalah wilayah yang terlalu luas dan topografi yang berbukit-bukit. Kecamatan Mollo Utara saja membawahi 18 desa, ini terlalu banyak.
Kedepan kita akan mekarkan sehingga pelayanan pemerintah tingkat kecamatan bisa lebih dekat dengan masyarakat. Kalau 18 desa ini terlalu banyak," ungkap Wabup Konay.
Anggota DPRD TTS, Sefrits Nau yang hadir pada kesempatan itu mengatakan, pergumulan masyarakat Kecamatan Mollo Utara adalah persoalan infrastruktur jalan.
Pasalnya masih banyak itik-titik jalan yang kondisinya memprihatinkan dan sulit dilalui kendaraan bermotor.
Kebanyakan ruas jalan yang dalam kondisi buruk merupakan ruas jalan dengan status propinsi sehingga pemda TTS tidak punya wewenang untuk memperbaikinya.
" Salah satu pergumulan masyarakat Mollo Utara adalah akses jalan yang masih buruk. Hal ini menyebabkan mobilitas kendaraan bermotor menjadi sulit.