Oknum Wartawan Diduga Peras Kepala Desa, Kuasa Hukum Pilih Tarik Diri Usai Ketahui Fakta Sebenarnya
Oknum Wartawan Diduga Peras Kepala Desa, Kuasa Hukum Pilih Tarik Diri Usai Ketahui Fakta Sebenarnya
Penulis: Ryan Nong | Editor: Eflin Rote
Oknum Wartawan Diduga Peras Kepala Desa, Kuasa Hukum Pilih Tarik Diri Usai Ketahui Fakta Sebenarnya
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Kasus dugaan pemerasan oleh oknum wartawan kepada dua kepala desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan memasuki babak baru.
Kuasa hukum oknum wartawan, Fransisco Bernando Bessi, SH, MH memutuskan menarik diri dari kasus ini.
Usai mengetahui fakta sebenarnya pada Kamis (7/2/2019), Fransisco Bernando Bessi pun memutuskan untuk mengundurkan diri.
• Bocah Tujuh Tahun Alami Luka di Sekujur Tubuh, PPA Satreskrim Polres Sumba Timur Lakukan Lidik
• FORKOMA Minta Umat Katolik Harus Implementasikan Langkah Paus Fransiskus
• Pembangunan Aula Mapolres Ngada, Kapolda NTT Lakukan Peletakan Batu Pertama
Kepada POS-KUPANG.COM, advokat Peradi itu membenarkan jika ia tidak lagi mendampingi oknum wartawan media online tersebut.
“Awalnya setelah ditanyakan, mereka tidak mengaku dengan jujur, namun karena ada pemberitaan yang gencar akhirnya mereka mengakui mereka salah sehingga saya putuskan untuk tidak lagi mendampingi mereka,” ungkap Fransisco.
Dengan begitu, secara resmi ia mengambil keputusan untuk tidak ikut mendampingi oknum wartawan tersebut.
“Itu (mendampingi) adalah tugas, tetapi saya hanya mau bilang bahwa saya tidak ikut-ikutan lagi karena fakta yang sebenarnya sudah ada,” lanjutnya.
Awalnya, lanjut Fransisco Bernando Bessi, ia telah menanyakan kebenaran dugaan itu berkali-kali tetapi mereka tidak mengaku.
Bahkan mereka mengarang cerita seolah-olah mereka dijebak pihak yang menyelenggarakan pertemuan itu.
“Saya sudah bertanya berkali-kali dia tidak mengaku, bahkan dia ada kirim foto. Dia mensetting seolah-olah dia dan dua lainnya dijebak. Versi mereka mengatakan, waktu sampai disitu seolah-olah sudah ada pertemuan dan mereka harus memaksakan diri untuk membenarkan itu kejadian, yang sebenarnya tidak, itu versi mereka,” ungkap Fransisco.
Setelah sehari mendampingi, ia baru mengetahui cerita sebenarnya berdasarkan pengakuan terbaru mereka.
• KPU Kabupaten Sumba Tengah Rapat Pleno Perdana, Ini yang Dibicarakan
• Pasangan Suami-Istri Tega Cabuli Dua Anak Perempuan, Alasannya untuk Menghilangkan Roh Halus
• Tak Kunjung Berikan Penjelasan, Ini Tudiangan Orangtua kepada Kepsek SD GMIT Kakan
Padahal sebelumnya, ia juga telah mendampingi ketiga oknum yang mengaku wartawan media online Info NTT itu untuk membuat klasifikasi di kantor satu koran di Kupang, ibukota Provinsi NTT.
“Saya tidak ada alasan lagi, sudah salah toh? Untung masih belum terlalu jauh, sehari baru saya tau. Setelah saya tahu, saya tidak mau meneruskan yang salah. Secara gentelmen saya katakan, setelah mengetahui saya putuskan, setelah saya tahu saya harus stop,” katanya.